Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura melaporkan 632 kasus baru virus corona pada Selasa (5/5), yang mengantarkan total infeksi di negeri Merlion tembus 19.000 kasus, persisnya 19.410.
Jumlah yang mendekati 20.000 kasus membuat Singapura masih tercatat sebagai negara dengan kasus virus corona tertinggi di Asia Tenggara, disusul Indonesia dengan 11.587 kasus.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, mayoritas kasus baru adalah pemegang izin kerja yang tinggal di asrama pekerja asing. Sembilan kasus lain adalah warga negara Singapura dan penduduk tetap.
Baca Juga: Uji klinis, Singapura gunakan remdesivir untuk obati pasien corona
"Kami masih bekerja melalui perincian kasus dan pembaruan lebih lanjut akan dibagikan melalui siaran pers Kementerian Kesehatan yang akan dikeluarkan malam ini," kata Kementerian Kesehatan seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Senin (4/5), Parlemen Singapura membahas situasi virus corona bersama Menteri Kesehatan Gan Kim Yong menguraikan beberapa faktor yang perlu pemerintah pertimbangkan sebelum mencabut pembatasan yang disebut pemutus sirkuit.
Yang jadi pertimbangan
Salah satu faktornya adalah jumlah kasus komunitas setiap hari harus turun menjadi nol atau satu digit selama periode waktu yang berkelanjutan, dengan jumlah kasus yang tidak terkait mesti sangat rendah.
Gan menyebutkan, ada juga pertimbangan untuk penurunan jumlah kasus pekerja migran, kelompok terbesar yang terkena dampak wabah virus corona di Singapura. Tapi, ini akan memakan waktu lebih lama.
Menurut Menteri Tenaga Kerja Josephine Teo, situasi di asrama pekerja asing yang lebih besar sebagian besar stabil untuk saat ini. Tapi, kondisi di asrama yang lebih kecil masih "campur aduk".