Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Dokter di Singapura menggunakan remdesivir, obat yang awalnya untuk mengatasi Ebola, buat mengobati pasien virus corona baru sebagai bagian dari uji klinis.
Dr Shawn Vasoo, Direktur Klinis Pusat Nasional untuk Penyakit Menular Singapura (NCID), mengatakan kepada Channel News Asia, “tidak ada terapi yang terbukti” untuk virus corona.
"Remdesivir adalah di antara obat yang diuji coba di sini (Singapura) sebagai kemungkinan pengobatan untuk pasien COVID-19," katanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengambarkan remdesivir sebagai salah satu terapi yang paling menjanjikan untuk pasien Covid-19, yang juga mencakup obat HIV serta anti-malaria chloroquine dan hydroxychloroquine.
Baca Juga: Mulai 12 Mei longgarkan pembatasan, kasus corona di Singapura dekati 19.000
Pada Jumat (1/5) lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberi lampu hijau bagi remdesivir untuk penggunaan darurat bagi pasien Covid-19 yang parah.
Sehari kemudian, Jepang mengatakan, akan "mempercepat" kajian atas obat tersebut sehingga bisa mereka setujui untuk penggunaan darurat bagi pasien Covid-19 "seminggu kemudian".
NCID adalah bagian dari kelompok kerja yang Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong umumkan pada Maret untuk melihat, apakah obat-obatan dan terapi bisa digunakan untuk mengobati Covid-19.