Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kasus virus corona impor China naik ke rekor 228. Data yang dirilis Jumat (20/3) ini menunjukkan bahwa pelancung yang terinfeksi menyebar ke lebih banyak provinsi. Hal ini menambah tekanan kepada pihak berwenang untuk memperketat aturan masuk dan protokol kesehatan.
Dalam dua hari berturut-turut, China tidak menemukan kasus virus yang ditransmisikan secara domestik. Ketakutan akan gelombang infeksi kedua meningkat di tengah kesuksesan China menahan epidemik. Penyebaran virus di Eropa dan Amerika Utara mendorong warga China, terutama pelajar di sana untuk pulang kampung.
"Jumlah kasus impor China semakin meningkat sehingga tekanan untuk berjaga-jaga juga meningkat," kata Wang Bin, pejabat Komisi Kesehatan Nasional seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Hari ini, chatbot WhatsApp Covid-19 sudah bisa diakses masyarakat
Jumlah infeksi baru pada hari Kamis hanya 39. Empat belas di antaranya berada di provinsi selatan Guangdong, delapan di pusat komersial Shanghai dan enam di ibu kota, Beijing. Titik utama pelancong datang ke China adalah pusat transportasi seperti Beijing, Shanghai dan Guangdong, termasuk Shenzhen yang berdekatan dengan Hong Kong.
Segelintir kasus impor juga dilaporkan di kota Tianjin dan provinsi Liaoning, Heilongjiang, Shandong dan Gansu di utara, serta di provinsi Zhejiang, Fujian, Sichuan, dan wilayah Guangxi.
Komisi Kesehatan tidak menyebut dari mana kasus-kasus ini berasal. Tapi pemerintah provinsi mengatakan, beberapa pelancong telah berada di Inggris, Spanyol, dan Amerika Serikat (AS). "Semua orang sangat waspada dengan orang-orang yang kembali dari luar negeri. Kita sama sekali tidak boleh lengah," kata Cao, seorang warga Beijing.
Baca Juga: Sultan HB X tetapkan status tanggap darurat virus corona di Yogyakarta
Menurut kantor berita Xinhua, lima pejabat di Gansu dihukum karena menjemput pelancong yang kembali dari luar negeri tanpa izin, termasuk dua yang dinyatakan positif.