Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Seiring meningkatnya kekhawatiran atas kedatangan yang terinfeksi dari luar negeri, para menteri luar negeri China, Jepang, dan Korea Selatan mengadakan konferensi video pada hari Jumat untuk membahas kerja sama untuk mengendalikan pandemi.
Tanpa gejala
Kasus impor baru di Tianjin, sebuah kota berpenduduk 11 juta, adalah seorang wanita berusia 23 tahun yang belajar di London. Xinhua melaporkan, dia pulang melalui Zurich, Tokyo dan Beijing.
Kota timur laut Shenyang mengatakan kasus impor pertamanya adalah seorang pelancong yang tiba dari London melalui Seoul, yang tidak menunjukkan gejala demam atau saluran pernapasan di bandara pada 16 Maret.
Baca Juga: Usai pangkas suku bunga, neraca keuangan The Fed capai rekor tertinggi
Sekolah Kesehatan Masyarakat Yale dalam penelitian mengungkapkan, banyak wabah di luar negeri disebabkan oleh para pelancong dari China yang pra-simptomatik dan karenanya belum diskrining atau diisolasi.
Tiongkok telah lama merekomendasikan isolasi diri pada pelancong yang kembali. Tapi pihak berwenang di beberapa daerah sekarang memberlakukan karantina selama 14 hari di fasilitas medis untuk orang-orang yang kembali dari 24 negara yang terkena dampak paling parah. Ini adalah upaya untuk membatasi risiko penyebaran oleh mereka yang belum menunjukkan gejala.
Untuk hari kedua, tidak ada kasus baru di pusat wabah Wuhan, ibukota Hubei, kata Komisi Kesehatan Nasional.
Baca Juga: Corona kian mewabah di AS, Bill Gates: Amerika harus lakukan lockdown
Jumlah infeksi di China Daratan mencapai 80.967, dengan jumlah kematian 3.248 pada hari Kamis, meningkat tiga dari hari sebelumnya.
Secara global, 245.000 orang telah terinfeksi dan lebih dari 10.000 telah meninggal.