kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kasus virus corona lebih banyak di Singapura ketimbang Hong Kong, ini jawabannya


Jumat, 14 Februari 2020 / 10:27 WIB
Kasus virus corona lebih banyak di Singapura ketimbang Hong Kong, ini jawabannya
ILUSTRASI. Ilustrasi virus corona. China Daily via REUTERS


Sumber: South China Morning Post,Channel News Asia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pemerintah Singapura mengumumkan ditemukannya delapan kasus baru virus corona atau COVID-19. Dengan demikian, angka ini merupakan kasus virus corona baru terbanyak yang pernah diumumkan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH).

Melansir Channelnewsasia.com, delapan kasus baru COVID-19 itu membuat jumlah total kasus di negeri Merlion menjadi 58. Ini sekaligus membawa Singapura dengan kasus virus corona terbanyak di luar China.

Sementara, total korban yang terinfeksi virus corona di Hong Kong sebanyak 53 kasus.

Baca Juga: Update Virus Corona: Terjangkit 64.291, meninggal 1.489,sembuh 6.982 (14/2-08.03 WIB)

Setidaknya di mata orang awam, Hong Kong sepertinya jauh lebih rentan daripada Singapura untuk penyebaran coronavirus. Sebab, Hong Kong memiliki 13 perbatasan dengan daratan China, di mana penyakit ini diperkirakan berasal dari pasar di Wuhan, provinsi Hubei. Sedangkan  Singapura lebih dari 3.500 km jauhnya.

Lalu, mengapa kedua tempat memiliki jumlah infeksi yang serupa?

Beberapa ahli menilai, hal ini sebagian karena standar deteksi kedua negara yang berbeda.

Baca Juga: Jumlah kasus virus corona meroket 10 kali lipat, ini penyebab utamanya

Mengutip South China Morning Post, para ahli kesehatan mengatakan pemerintah Singapura melakukan pendekatan aktif yang menyapu bersih masyarakat mereka yang terkena dampak virus corona. Itu sebabnya, jumlah kasusnya yang relatif tinggi.

Sementara, jumlah yang relatif rendah di Hong Kong mungkin berarti ada warga yang terinfeksi namun tidak terdeteksi dalam masyarakat.

Leong Hoe Nam, seorang ahli penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, melihat Singapura mendeteksi lebih banyak kasus karena pemerintah memberikan insentif bagi warga untuk melapor ketika mereka sakit, dan warga pada umumnya memercayai pemerintah.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×