Sumber: South China Morning Post,Channel News Asia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kementerian pembangunan nasional mengatakan sekitar 370 orang saat ini berada di fasilitas karantina pemerintah, yang berkapasitas 1.000 orang.
Sementara itu, di Hong Kong, pihak berwenang berebut untuk memastikan ada tempat karantina yang memadai. Di sisi lain, Kepala Eksekutif Carrie Lam Cheng Yuet-ngor - dalam menghadapi kemarahan publik - mundur dari rencana untuk menawarkan perawatan gratis di kota kepada penduduk daratan dan siapa pun yang memerlukan rawat inap karena virus corona. Dia mengatakan rumah sakit umum akan membebankan biaya medis penuh kepada semua yang bukan warga Hong Kong.
Baca Juga: Sektor pariwisata kena dampak virus corona, Indonesia bidik pasar di luar China
Ribuan pekerja medis di Hong Kong juga melakukan aksi mogok kerja pada pekan lalu untuk menuntut pelarangan masuknya warga dari China daratan. Mereka khawatir bahwa rumah sakit akan kewalahan oleh kasus-kasus baru karena orang China daratan berusaha menggunakan sistem perawatan kesehatan Hong Kong.
Ada juga protes terhadap penggunaan perumahan tertentu sebagai fasilitas potensial untuk karantina.
Baca Juga: Delapan lagi terjangkit virus corona, total kasus di Singapura jadi 58
Presiden Serikat Dokter Hong Kong Henry Yeung Chiu-fat mengatakan warga Hongkong telah kehilangan kepercayaan pada pemerintahan Carrie Lam. Hal ini berawal dari protes anti-pemerintah terhadap RUU ekstradisi yang sekarang sudah ditarik kembali. Berbagai langkah oleh pemerintah Hong Kong terkait penyebaran virus corona telah memperburuk situasi.