Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tri Adi
Pada industri media, Vincent mengunakan Havas yang sejak 2015 telah dikuasai Bollor. Masuk di industri media bikin relasi Vincent meluas hingga ke politik. Nicolas Sarkozy jadi relasi politik Vincent yang paling dekat. Hubungan mereka mulai erat ketika Sarkozy memulai kampanye pemilihan Presiden Prancis pada awal 2007. Saluran seluruh saluran media milik Vincent jadi alat kampanye Sarkozy, hingga ia berhasil memenangi pemilihan.
Vincent diketahui menyediakan jet pribadinya bagi Sarkozy yang ambil cuti panjang untuk liburan ke Mesir tak lama setelah ia dilantik jadi Presiden Prancis. Seluruh kampanye Sarkozy pun diduga diberikan secara gratis oleh Vincent.
Kedekatan keduanya kemudian dikritik keras oleh oposisi. Juru Bicara Partai Sosialis bahkan menyebut Sarkozy tak lebih merupakan investasi Vincent. Itu sejatinya tak berlebihan. Nyatanya, selama Sarkozy menjabat pada 2007-2012, ekspansi Bollor di Afrika, khususnya negara bekas koloni Prancis sangat masif.
Pada 2008, Bollor berhasil mengakuisisi perusahaan logistik pertambangan di Afrika Selatan: White Horse. Setahun kemudian, Bollor memenangkan konsesi untuk terminal kontainer di Pelabuhan Cotonou, Benin. Tak lama berselang, konsesi lain yang didapatkan Bollor pada 2007 di Pelabuhan Pointe Noire, Kongo juga mulai beroperasi. Pada tahun 2011, Bollore kembali dapat dua konsesi konsesi pelabuhan di Togo, dan Sierra Lone.
Itu membuat otoritas hukum Paris mulai menginisiasi investigasi pada Bollor lantaran diduga melakukan tindak penyuapan atas ekspansinya di Afrika pada April 2018. Dugaannya, melalui Havas Vincent dan Bollor diduga memberikan konsultasi, dan kampanye gratis kepada Presiden Guinea Alpha Conde, dan Presiden Togo guna mendapatkan izin konsesi pelabuhan. Hingga saat ini investigasi masih berlangsung. Di tengah masalah tersebut Vincent justru telah mengumumkan jadwal pensiunnya. "Pada 18 Februari 2022 saya pergi untuk liburan yang sangat panjang," kata Vincent.
(Selesai)