kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kawan dekat presiden yang dituduh terlibat beragam skandal (4)


Sabtu, 16 Maret 2019 / 09:55 WIB
Kawan dekat presiden yang dituduh terlibat beragam skandal (4)


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tri Adi

Sosok Vincent Bollor ternyata dekat dengan berbagai skandal selama perjalanan bisnisnya membesarkan Bollor Group. Yang cukup menarik perhatian masyarakat dunia adalah keterlibatannya dalam dunia politik. Dia memiliki relasi politik yang cukup kental dengan Nicolas Sarkozy. Hubungan mereka mulai erat ketika Sarkozy mulai kampanye pemilihan Presiden Prancis pada tahun 2007. Saking dekatnya, Sarkozy dianggap sebagai investasi Vincent oleh partai oposisi.

Memulai karier sejak tahun 1980-an awal, nama Pimpinan Bollor Group, Vincent Bollor justru mencuat sejak dekade tahun 2000-an ketika Ia mulai melakukan penetrasi di industri media. Sayangnya namanya mencuat tak dengan cara baik. Ia sempat terkena skandal dengan mantan Presiden Prancis hingga dugaan suap yang ia lakukan guna mendapatkan beberapa konsesi di Afrika. Namun skandal tersebut justru bikin Vincent makin terkenal.

Vincent memulai aksi di industri media sejak tahun 2004, ketika Bollor mengempit 20% saham Havas, grup media, komunikasi, dan iklan asal Prancis. Mulai tahun 1999 raksasa industri hiburan Vivendi telah jadi pemegang saham pengendali Havas. Dari sini pertautan antara Bollore dan Vivendi terjadi.

Namun relasi Bollor dan Vivendi secara langsung baru terjadi jauh masuk ke Havas, yaitu pada tahun 2011. Hal tersebut akibat tukar guling kanal televisi digital yang dibentuk Bollor setahun setelah mengempit Havas: Direct 8 dan Direct Star. Saat itu, divisi berita Vivendi, yaitu Grup Canal+ mengakuisisi Direct 8 dan Direct +. Sebagai gantinya, Bollor kemudian mengempit 1,7% saham Vivendi yang jika dinominalkan ketika itu sekitar US$ 381 juta.

Berambisi masuk ke industri media, Vincent terus menumpuk kepemilikan saham di Vivendi. Dalam setahun Vincent sudah dapat 5% saham Vivendi. Sepanjang 2017 Ia bahkan sudah punya 20,5% saham, ditambah 19 transaksi senilai lebih dari 1,5 miliar. Hingga akhir tahun 2018, Vincent resmi mengendalikan 25% saham Vivendi.

Pada industri media, Vincent mengunakan Havas yang sejak 2015 telah dikuasai Bollor. Masuk di industri media bikin relasi Vincent meluas hingga ke politik. Nicolas Sarkozy jadi relasi politik Vincent yang paling dekat. Hubungan mereka mulai erat ketika Sarkozy memulai kampanye pemilihan Presiden Prancis pada awal 2007. Saluran seluruh saluran media milik Vincent jadi alat kampanye Sarkozy, hingga ia berhasil memenangi pemilihan.

Vincent diketahui menyediakan jet pribadinya bagi Sarkozy yang ambil cuti panjang untuk liburan ke Mesir tak lama setelah ia dilantik jadi Presiden Prancis. Seluruh kampanye Sarkozy pun diduga diberikan secara gratis oleh Vincent.

Kedekatan keduanya kemudian dikritik keras oleh oposisi. Juru Bicara Partai Sosialis bahkan menyebut Sarkozy tak lebih merupakan investasi Vincent. Itu sejatinya tak berlebihan. Nyatanya, selama Sarkozy menjabat pada 2007-2012, ekspansi Bollor di Afrika, khususnya negara bekas koloni Prancis sangat masif.

Pada 2008, Bollor berhasil mengakuisisi perusahaan logistik pertambangan di Afrika Selatan: White Horse. Setahun kemudian, Bollor memenangkan konsesi untuk terminal kontainer di Pelabuhan Cotonou, Benin. Tak lama berselang, konsesi lain yang didapatkan Bollor pada 2007 di Pelabuhan Pointe Noire, Kongo juga mulai beroperasi. Pada tahun 2011, Bollore kembali dapat dua konsesi konsesi pelabuhan di Togo, dan Sierra Lone.

Itu membuat otoritas hukum Paris mulai menginisiasi investigasi pada Bollor lantaran diduga melakukan tindak penyuapan atas ekspansinya di Afrika pada April 2018. Dugaannya, melalui Havas Vincent dan Bollor diduga memberikan konsultasi, dan kampanye gratis kepada Presiden Guinea Alpha Conde, dan Presiden Togo guna mendapatkan izin konsesi pelabuhan. Hingga saat ini investigasi masih berlangsung. Di tengah masalah tersebut Vincent justru telah mengumumkan jadwal pensiunnya. "Pada 18 Februari 2022 saya pergi untuk liburan yang sangat panjang," kata Vincent.

(Selesai)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×