kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kawan dekat presiden yang dituduh terlibat beragam skandal (4)


Sabtu, 16 Maret 2019 / 09:55 WIB
Kawan dekat presiden yang dituduh terlibat beragam skandal (4)


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tri Adi

Sosok Vincent Bollor ternyata dekat dengan berbagai skandal selama perjalanan bisnisnya membesarkan Bollor Group. Yang cukup menarik perhatian masyarakat dunia adalah keterlibatannya dalam dunia politik. Dia memiliki relasi politik yang cukup kental dengan Nicolas Sarkozy. Hubungan mereka mulai erat ketika Sarkozy mulai kampanye pemilihan Presiden Prancis pada tahun 2007. Saking dekatnya, Sarkozy dianggap sebagai investasi Vincent oleh partai oposisi.

Memulai karier sejak tahun 1980-an awal, nama Pimpinan Bollor Group, Vincent Bollor justru mencuat sejak dekade tahun 2000-an ketika Ia mulai melakukan penetrasi di industri media. Sayangnya namanya mencuat tak dengan cara baik. Ia sempat terkena skandal dengan mantan Presiden Prancis hingga dugaan suap yang ia lakukan guna mendapatkan beberapa konsesi di Afrika. Namun skandal tersebut justru bikin Vincent makin terkenal.

Vincent memulai aksi di industri media sejak tahun 2004, ketika Bollor mengempit 20% saham Havas, grup media, komunikasi, dan iklan asal Prancis. Mulai tahun 1999 raksasa industri hiburan Vivendi telah jadi pemegang saham pengendali Havas. Dari sini pertautan antara Bollore dan Vivendi terjadi.

Namun relasi Bollor dan Vivendi secara langsung baru terjadi jauh masuk ke Havas, yaitu pada tahun 2011. Hal tersebut akibat tukar guling kanal televisi digital yang dibentuk Bollor setahun setelah mengempit Havas: Direct 8 dan Direct Star. Saat itu, divisi berita Vivendi, yaitu Grup Canal+ mengakuisisi Direct 8 dan Direct +. Sebagai gantinya, Bollor kemudian mengempit 1,7% saham Vivendi yang jika dinominalkan ketika itu sekitar US$ 381 juta.

Berambisi masuk ke industri media, Vincent terus menumpuk kepemilikan saham di Vivendi. Dalam setahun Vincent sudah dapat 5% saham Vivendi. Sepanjang 2017 Ia bahkan sudah punya 20,5% saham, ditambah 19 transaksi senilai lebih dari 1,5 miliar. Hingga akhir tahun 2018, Vincent resmi mengendalikan 25% saham Vivendi.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×