Sumber: Channel News Asia,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Saat Prayut berbicara, puluhan ribu pengunjuk rasa berbaris menuju kantornya di Gedung Pemerintah untuk menuntut pengunduran dirinya serta pencabutan keadaan darurat dan pembebasan puluhan aktivis yang ditangkap.
"Itu (pencabutan keadaan darurat) tidak cukup. Dia (Prayut) harus mengundurkan diri," kata Too, salah satu peserta demo.
Salah satu pemimpin aksi protes, Tattep Ruangprapaikitseree, menegaskan, Prayut harus mengundurkan diri meskipun telah mencabut langkah-langkah darurat.
Tattep mengatakan kepada Reuters, tuntutan lain dari pengunjuk rasa dapat dibahas di parlemen.
Baca Juga: Di tengah aksi unjuk rasa, pariwisata Thailand kembali terbuka untuk turis asing
Tapi, "Prayut harus mundur dulu dan itu yang paling mudah dilakukan," ujarnya.
Dalam pidatonya, Prayut mengatakan, sengketa harus diselesaikan di parlemen.
Hanya, mayoritas parlemen adalah pendukungnya, bahkan seluruh majelis tinggi telah ditunjuk oleh Prayut.
"Para pengunjuk rasa telah bersuara dan pandangan mereka sudah didengar," kata Prayut. "Sekarang saatnya bagi mereka untuk membiarkan pandangan mereka didamaikan dengan pandangan segmen lain dari masyarakat Thailand".