Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Orysia Lutsevych, wakil direktur program Rusia dan Eurasia dan ketua forum Ukraina di Chatham House, mengatakan: “Jika Prigozhin memang mati, seperti yang diklaim, ini adalah perkembangan logis setelah pemberontakan yang gagal terhadap Kremlin.
Menurutnya, ini hanyalah masalah waktu dan cara eliminasi Prigozhin.
“Saat masih hidup, dia selalu menjadi ancaman dan pengingat bahwa Putin lemah. Masih harus dilihat apakah para pendukung Prigozhin hanya menelan pil pahit atau semakin meningkatkan peringkat mereka. Bagaimanapun, konflik di dalam lembaga keamanan dan pertahanan Rusia akan semakin mendalam, seiring dengan serangan Ukraina pada musim panas dan musim gugur yang semakin melemahkan angkatan bersenjata Rusia.”
10 Orang tewas
Sebelumnya diberitakan, mengutip ABC News, pada Rabu (23/8/2023) malam, waktu Rusia terjadi tragedi kecelakaan pesawat di wilayah Tver di utara Moskow, Rusia, yang mengakibatkan kematian sepuluh orang.
Korban kecelakaan dikabarkan termasuk Yevgeny Prigozhin, kepala kelompok militer swasta Wagner Grup. Berdasarkan otoritas penerbangan setempat, pesawat jet pribadi yang diduga ditumpangi Prigozhin mengalami kecelakaan dan tidak ada penumpang yang selamat.
Meskipun masih belum dikonfirmasi apakah Yevgeny Prigozhin benar-benar berada di pesawat tersebut, otoritas penerbangan sipil Rusia telah menyatakan bahwa namanya terdaftar dalam daftar penumpang.
Media Rusia yang belum bisa melakukan konfirmasi juga melaporkan bahwa Dmitry Utkin, rekan dekat Prigozhin, juga berada di dalam pesawat itu.
Baca Juga: Khawatir Kehadiran Wagner, Polandia Pindahkan Pasukan ke Perbatasan Timur
Kabarnya, mereka telah menghadiri pertemuan dengan pejabat dari Kementerian Pertahanan Rusia sebelum kecelakaan terjadi.
Pesawat Embraer ini, yang sedang dalam perjalanan dari Moskow menuju St. Petersburg, membawa tujuh penumpang dan tiga awak kabin. Kecelakaan terjadi kurang dari 30 menit setelah pesawat lepas landas.