Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Ketegasan pemerintah Korea Selatan mulai membuahkan hasil. Selasa (8/9), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) Korea melaporkan, kasus harian virus corona baru mencapai 136, dengan 120 infeksi lokal.
Ini juga menandai hari keenam secara berturut-turut kasus virus corona baru di Negeri Ginseng tersebut di bawah 200. Namun, otoritas kesehatan masih gelisah dengan klaster sporadis yang berada di seluruh negara.
Laporan pada hari ini, menandai adanya kenaikan dibandingkan laporan di hari sebelumnya yang ada 119 kasus tambahan. Ini pun menjadi yang paling sedikit dalam 24 hari.
Kasus virus baru melonjak ke level tertinggi lima bulan di 441 pada 27 Agustus, tetapi Korea Selatan telah berada dalam tren menurun pada tindakan jarak sosial yang lebih ketat, yang oleh otoritas kesehatan disebut sebagai tanda "positif" dalam memerangi virus corona.\
Baca Juga: China pamer dua vaksin corona domestik
KCDC mengatakan, skema jarak sosial yang ditingkatkan, yang disebut langkah-langkah Level 2.5, yang saat ini diberlakukan di Seoul dan sekitarnya mulai berdampak.
"Pengaruh jarak sosial telah menjadi bukti," kata Yoon Tae-ho, seorang pejabat senior di Kementerian Kesehatan Korea, dalam sebuah brifing harian.
"Secara khusus, infeksi baru telah mencapai dua digit untuk hari kedua berturut-turut di wilayah Seoul sebagai indikasi bahwa kebangkitan kasus virus telah stabil," lanjut Yoon.
Otoritas kesehatan Korea Selatan menambahkan, mereka akan memantau tren wabah virus lebih lanjut untuk memutuskan apakah akan memperpanjang pembatasan virus yang lebih ketat sekitar akhir pekan.
Setelah operasi delapan hari, negara itu memperpanjang pembatasan virus yang lebih ketat seminggu lagi di wilayah ibu kota, karena kasus virus melonjak dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.
Di bawah skema tersebut, makan di restoran dan warung kecil hanya diperbolehkan sampai jam 9 malam. Jaringan waralaba kopi, toko roti, dan kedai es krim diizinkan untuk hanya menawarkan untuk di bawa pulang dan pengantaran.
Korea Selatan juga memperpanjang langkah-langkah jarak sosial Level 2 di seluruh negeri selama dua minggu lagi hingga 20 September karena infeksi kluster terus bermunculan secara nasional.
Baca Juga: Komite Olimpiade Internasional: Olimpiade Tokyo dimulai 23 Juli 2021
Dari infeksi lokal yang baru diidentifikasi, 67 kasus dilaporkan di Seoul dan 29 dari Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi ibu kota. Incheon, sebelah barat Seoul, melaporkan dua kasus lagi.
Kota lain melaporkan infeksi baru, adalah Busan yang menambahkan satu kasus dan kota barat daya Gwangju melaporkan ada 12 infeksi baru.
Hingga Senin (7/9) siang, kasus yang dilacak berawal dari Gereja Sarang Jeil di utara Seoul telah mencapai 1.163. Ini menjadi klaster terbesar setelah lebih dari 5.000 kasus virus ditelusuri ke sekte agama kecil Shincheonji di Daegu pada akhir Februari dan awal Maret lalu.
Kasus yang terkait dengan unjuk rasa anti-pemerintah di Seoul pada 15 Agustus juga bertambah mencapai 532.
Infeksi kluster sporadis tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dengan kasus yang dilacak dari call center di timur Seoul mencapai 18. Infeksi yang terkait dengan sebuah restoran di pasar tradisional di Gwangju juga bertambah jadi 11.
Baca Juga: Biden dan Trump saling serang di kampanye putaran terakhir AS
Otoritas kesehatan tetap waspada terhadap potensi rebound dalam kasus virus karena pergerakan orang selama liburan musim gugur Chuseok mendatang.
Liburan Chuseok tahun ini berlangsung dari 30 September hingga 4 Oktober. Perayaan panen musim gugur Korea adalah salah satu hari libur tradisional terbesar di negara itu dan berfungsi sebagai kesempatan bagi anggota keluarga untuk mengunjungi kampung halaman mereka.
Korea Selatan juga melaporkan 16 kasus impor, dengan empat kasus berasal dari India dan empat lainnya dari Turki.