kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kecewa berat! Trump tak mau bicara dengan Xi dan bisa putuskan hubungan China


Jumat, 15 Mei 2020 / 05:39 WIB
Kecewa berat! Trump tak mau bicara dengan Xi dan bisa putuskan hubungan China
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

"Presiden ini (Trump) pernah menyarankan pasien Covid-19 untuk menyuntikkan desinfektan," kata Hu di Twitter. "Ingat ini dan kamu tidak akan terkejut ketika dia mengatakan dia bisa memutuskan seluruh hubungan dengan China."

Baca Juga: Peringatan FBI: Peretas berafiliasi Pemerintah China berusaha curi data vaksin corona

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada Fox Business Network bahwa China perlu memberikan lebih banyak informasi tentang virus corona dan Trump sedang meninjau pilihannya.

“Presiden prihatin. Dia sedang meninjau semua pilihannya. Jelas, kami sangat prihatin dengan dampak virus ini terhadap ekonomi, lapangan pekerjaan Amerika, kesehatan masyarakat Amerika dan presiden akan melakukan segalanya untuk melindungi ekonomi dan melindungi pekerja Amerika," kata Mnuchin seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Lagi, China bantah fitnah AS yang tuduh peretas Tiongkok curi data vaksin corona

“Ini masalah yang sulit dan kompleks dan presiden telah membuat semuanya sangat jelas, dia menginginkan lebih banyak informasi. Mereka tidak membiarkan kami masuk, mereka tidak membiarkan kami mengerti apa yang sedang terjadi dan publik Amerika berhak untuk memahami semua fakta," tambah Mnuchin.

Trump dan pendukungnya dari Partai Republik menuduh Beijing gagal memperingatkan dunia akan tingkat keparahan dan ruang lingkup wabah virus corona dan menahan data tentang kasus-kasus paling awal. Pandemi telah memicu resesi global yang tajam dan mengancam peluang pemilihan ulang Trump pada November mendatang.

Menurut data resmi, Amerika Serikat merupakan negara yang terpukul paling parah oleh pandemi ini.

China menegaskan, mereka sudah transparan. Di tengah aksi balas membalas kata-kata yang semakin sengit, kedua pihak telah mempertanyakan masa depan kesepakatan perdagangan.

Sementara itu, penentang Trump mengatakan, sementara China memiliki banyak jawaban atas wabah itu, Trump tampaknya berusaha mengalihkan perhatian dari kritik atas tanggapannya terhadap krisis.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×