kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kecewa berat! Trump tak mau bicara dengan Xi dan bisa putuskan hubungan China


Jumat, 15 Mei 2020 / 05:39 WIB
Kecewa berat! Trump tak mau bicara dengan Xi dan bisa putuskan hubungan China
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Keberanian yang berbahaya

Scott Kennedy dari think tank Center for Strategic and International Studies di Washington menyebut pernyataan Trump merupakan "keberanian yang berbahaya."

“Menghindari komunikasi bukanlah strategi yang efektif untuk menyelesaikan krisis yang membutuhkan kerja sama global. Dan memutus hubungan ekonomi akan sangat merusak ekonomi Amerika,” katanya kepada Reuters.

Baca Juga: China tembakkan rudal nuklir bawah laut terbarunya yang bisa sampai ke Amerika

Michael Pillsbury, seorang analis China yang telah bekerja sebagai penasihat luar untuk Trump, mengatakan kepada Reuters bahwa dia yakin presiden khawatir bahwa China tidak hanya ingin menegosiasikan kembali kesepakatan Fase 1, tetapi juga belum melihat tercapainya tujuan dalam pembelian Tiongkok dari Amerika Serikat.

Dia mengatakan bahwa menurut angka yang dikutip oleh China Daily, pembelian produk AS oleh China dalam empat bulan pertama tahun ini adalah 3% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Ini bukan kabar baik untuk mengurangi defisit perdagangan atau membantu perekonomian kita pulih dari krisis virus corona," katanya.

Baca Juga: Senator AS usulkan UU yang beri kewenangan pada Trump jatuhkan sanksi berat ke China

Di bawah perjanjian perdagangan Fase 1, Beijing berjanji untuk membeli setidaknya US$ 200 miliar barang dan jasa AS tambahan selama dua tahun. Sedangkan Washington setuju untuk menurunkan tarif barang-barang Tiongkok secara bertahap.

China mengambil beberapa langkah tambahan menuju sasaran-sasaran itu pada hari Kamis, dengan membeli minyak kedelai AS untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun dan mengeluarkan pemberitahuan bea cukai yang memungkinkan impor gandum dan blueberry AS.

The Global Times pada hari Kamis mengatakan Beijing berusaha untuk meredakan ketegangan yang meningkat dengan Washington.

"(China) masih berharap bahwa masalah ekonomi dan perdagangan tidak akan dipolitisasi karena itu tidak baik bagi kedua belah pihak," katanya mengutip Li Yong, wakil ketua Komite Ahli Asosiasi Perdagangan Internasional China.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×