Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Data yang mengejutkan datang dari Negeri Panda.
China tidak mengimpor satu pun kedelai dari Amerika Serikat pada September 2025 lalu — pertama kalinya sejak November 2018.
Sebaliknya, pengiriman dari Amerika Selatan melonjak tajam dibanding tahun lalu. Pembeli di China tampak menghindari kedelai AS di tengah memanasnya perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
Reuters melaporkan, berdasarkan data Administrasi Umum Kepabeanan China, impor kedelai dari AS anjlok dari 1,7 juta ton pada September tahun lalu menjadi nol bulan lalu.
“Ini terutama karena tarif yang tinggi. Dalam tahun-tahun normal, biasanya masih ada sisa panen lama yang masuk pasar,” ujar Wan Chengzhi, analis di Capital Jingdu Futures.
China memang memberlakukan tarif tinggi terhadap produk pertanian AS, sementara pasokan “old crop” atau panen lama dari AS sudah habis diperdagangkan. China sendiri merupakan importir kedelai terbesar di dunia.
Sebaliknya, impor dari Brasil naik 29,9% menjadi 10,96 juta ton, mencakup 85,2% dari total impor kedelai China bulan itu. Sementara impor dari Argentina melonjak 91,5% menjadi 1,17 juta ton, atau 9% dari total.
Baca Juga: Washington Kaget, China Gunakan Jurus Amerika untuk Menyerang Balik di Perang Dagang
Total impor kedelai China pada September mencapai 12,87 juta ton — level tertinggi kedua sepanjang sejarah.
China juga belum membeli kedelai AS dari panen musim gugur tahun ini. Waktu bagi petani AS makin sempit karena pembeli China telah mengamankan kontrak pengiriman hingga November, sebagian besar dari Brasil dan Argentina yang diuntungkan oleh kebijakan libur pajak ekspor sementara di Argentina.
“Kalau tidak ada kesepakatan dagang, petani AS bisa merugi miliaran dolar karena pabrik penggiling kedelai di China tetap memilih pasokan dari Amerika Selatan,” kata Johnny Xiang, pendiri AgRadar Consulting di Beijing.
Dia menambahkan, “China bisa menghadapi kekurangan pasokan antara Februari dan April tahun depan jika belum ada kesepakatan. Brasil sudah mengirim dalam jumlah besar, dan stok panen lama makin menipis.”
Meski demikian, ada tanda-tanda negosiasi dagang antara Beijing dan Washington mulai kembali bergerak setelah berminggu-minggu saling ancam tarif dan pembatasan ekspor.
Presiden Donald Trump bahkan mengatakan pada Minggu bahwa ia yakin “kesepakatan kedelai akan segera tercapai.”
Tonton: Perang Dagang AS-China Belum Tamat, Xi Jinping Pakai Tanah Jarang Buat Tekan Trump
Selama periode Januari–September 2025, China mengimpor 63,7 juta ton kedelai dari Brasil (naik 2,4%) dan 2,9 juta ton dari Argentina (naik 31,8%).
Sementara itu, meski pembelian baru terhenti, total impor kedelai AS sepanjang tahun ini masih mencapai 16,8 juta ton, naik 15,5% dari tahun lalu — berkat kontrak yang sudah diteken sebelumnya.