CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Kejaksaan Korea Selatan kembali minta surat penangkapan ahli waris Samsung Group


Kamis, 04 Juni 2020 / 17:12 WIB
Kejaksaan Korea Selatan kembali minta surat penangkapan ahli waris Samsung Group
ILUSTRASI. Lee Jae-yong, vice chairman of Samsung Electronics Co


Sumber: Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Ahli waris Samsung Group Lee Jae-yong kembali tersandung masalah hukum setelah terkait dengan kasus merger kontroversial antara dua perusahaan serta dugaan penipuan akuntasi, yang diduga dilakukan untuk memperkuat kontrolnya atas perusahaan konglomerat tersebut.

Terbaru, Kejaksaan Distrik Seoul telah meminta surat penangkapan untuk Lee dan dua mantan eksekutif dari perusahaan yang sebelumnya sudah dibubarkan, Future Strategi Offeice, yakni Choi Gee-sung dan Kim Jong-joong.

Selain meminta surat penangkapan, pengadilan juga mengumumkan akan mengadakan sidang pada Senin (8/6) pagi untuk memutuskan apakah akan mengeluarkan surat perintah penangkapan. Karena itu, keputusan diharapkan keluar pada larut malam atau Selasa (9/6) pagi. 

Baca Juga: Korea Selatan: Kami sekarang adalah negara yang bisa memilih antara AS dan China

Lee dan kelompoknya diduga terlibat dalam suatu skema untuk memfasilitasi suksesi manajerial Lee sejak ayahnya yang sakit, Lee Kun-hee, dengan menggembungkan nilai pasar dari Cheil Industries Inc. dan menurunkan nilai Samsung C&T sebelum merger keduanya terjadi pada tahun 2015. Ini dilakukan untuk membantu memberi manfaat bagi Lee untuk menjadi pewaris dari konglomerasi Samsung.

Hal tersebut mudah dilakukan karena Lee adalah pemegang saham terbesar di Cheil Industries dengan kepemilikan 23,2%.

Para jaksa juga telah memeriksa dugaan window dressing di Samsung Biologics, anak perusahaan dari Cheil Industries pada tahun 2015.

Kejaksaan menduga produsen obat itu menaikkan nilainya sekitar 4,5 triliun won setara US$ 3,64 miliar setelah secara curang mengubah metode yang digunakan untuk menghitung nilai sahamnya di Samsung Bioepis, perusahaan patungan dengan Biogen Inc, yang berbasis di AS. 

Setelah metode akuntansi diubah, Samsung Biologics berhasil terlihat mencetak untung.

Dalam tuntutannya, Kejaksaan penangkapan ketiganya atas tuduhan perdagangan tidak adil, manipulasi harga saham dan pelanggaran audit eksternal.

Baca Juga: Korea Utara: AS tak pantas kritik China saat hendak melepas anjing untuk tekan protes

Kim juga menghadapi tuduhan sumpah palsu atas pernyataannya di pengadilan bahwa merger tersebut diprakarsai oleh Cheil Industries dan tidak ada hubungannya dengan rencana suksesi Lee.

Lee sudah dipanggil oleh penuntut dua kali pada minggu lalu untuk diinterogasi, dan ia dikatakan telah membantah semua tuduhan tersebut.

Pada Selasa (2/6), Lee dan Kim meminta kejaksaan untuk meminta ahli di luarnya memeriksa penyelidikan yang sedang berlangsung dan menentukan validitas potensi dakwaan terhadap mereka.

Perwakilan Lee dan dua pembantu itu menyatakan "penyesalan yang kuat" atas pengajuan tuntutan penahanan jaksa setelah permintaan dibuat.

"Kejaksaan tiba-tiba meminta surat perintah penangkapan ketika proses terkait baru saja dimulai," kata mereka. "Ini telah menetralisir hak sah kami atas penilaian obyektif dari sudut pandang para ahli dan publik."

Baca Juga: Adik Kim Jong Un ancam batalkan perjanjian militer dengan Korsel gara-gara hal ini!

Pengacara dari Lee mengkritik penuntutan atas apa yang di klaim sebagai penyelidikan "intens yang belum pernah terjadi sebelumnya" yang melibatkan lebih dari 50 operasi pencarian dan penyitaan serta pemeriksaan terhadap lebih dari 110 orang.

Sebelumnya, Lee dipenjara selama sekitar satu tahun pada 2017 karena menyuap mantan Presiden Park Geun-hye sebagai imbalan atas dukungan pemerintahannya untuk merger 2015.

Dia dibebaskan pada awal 2018 setelah hukumannya ditangguhkan. Tetapi Mahkamah Agung memerintahkan pengadilan ulang tahun lalu merevisi ukuran suap.

Bulan lalu, Lee membuat permintaan maaf publik yang jarang atas keterlibatan kelompok itu dalam skandal.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×