kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejatuhan Evergrande di China Akankah Mengulang Kasus Lehman Brothers?


Senin, 20 September 2021 / 20:03 WIB
Kejatuhan Evergrande di China Akankah Mengulang Kasus Lehman Brothers?
ILUSTRASI. An exterior view of China Evergrande Centre in Hong Kong, China March 26, 2018. Picture taken March 26, 2018. REUTERS/Bobby Yip


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

Masalah ini tidak sepenuhnya baru. Tahun lalu, banyak perusahaan milik negara China gagal membayar pinjaman mereka. Ini meningkatkan kekhawatiran tentang ketergantungan China pada investasi berbahan bakar utang untuk mendukung pertumbuhan bisnis. 

"Kisah Evergrande adalah kisah tentang tantangan yang mendalam dan struktural terhadap ekonomi China terkait dengan utang," kata Mattie Bekink, direktur China dari Economist Intelligence Unit.

Sekarang, pemodal menghadapi penghapusan kredit buruk atau write off yang besar. Meskipun ada kekhawatiran, untuk saat ini, pandangan yang berlaku adalah pembuat kebijakan China telah melihat ini akan terjadi. Dan cara keruntuhannya, sampai batas tertentu, sudah dirancang dan diantisipasi.

Upaya perusahaan untuk mengurangi langkah-langkah utang di bawah garis merah yang ditetapkan oleh pembuat kebijakan China mengalami hambatan. Bank-bank China juga diberitahu awal tahun ini untuk menguji keruntuhan Evergrande. Dan sejauh ini Evergrande diidentifikasi sebagai entitas yang penting secara sistemik.

Baca Juga: Saham Evergrande anjlok karena risiko gagal bayar

Jadi, keputusan untuk menghentikan perdagangan obligasinya seharusnya tidak mengejutkan. Indeks  imbal hasil obligasi di Asia telah melonjak, meskipun analisis yang lebih dalam menunjukkan lonjakan spread yang dramatis cukup terbatas pada emiten properti China.

Lebih dari satu juta pembeli rumah berada dalam ketidakpastian karena proyek-proyek yang dimiliki Evergrande telah jauh molor dari janji kepada lebih dari 70.000 investor. Ada lebih dari 160.000 karyawan langsung dan lebih dari 3,8 juta pekerjaan terkait dengan perusaaan ini. Dan proyek yang belum selesai setara dengan tiga perempat luas Manhattan.

Namun pembuat kebijakan China lebih fokus pada kesejahteraan warganya. Jika masalah Evergrande membuat perumahan lebih terjangkau untuk generasi berikutnya, itu mungkin biaya yang bersedia ditanggung negara dengan investor dan pemberi pinjaman. Sepanjang negara dapat mengelola dampak dari kegagalan Evergrande.

"Kami pada akhirnya berharap bahwa pemerintah akan campur tangan dalam kasus Evergrande. Pemerintah tidak akan membiarkan default perusahaan ini menyebar ke sistem perbankan. Dampak dari default Evergrande akan luar biasa," ujar Bekink.




TERBARU

[X]
×