kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kekayaan Bernard Arnault Menguap Rp 819 Triliun Setelah Saham LVMH Merosot 20%


Rabu, 25 September 2024 / 07:42 WIB
Kekayaan Bernard Arnault Menguap Rp 819 Triliun Setelah Saham LVMH Merosot 20%
Bernard Arnault terlempar dari daftar puncak orang terkaya dunia setelah saham perusahannya merosot.


Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendiri sekaligus CEO LVMH, Bernard Arnault, mengalami penurunan peringkat dari orang terkaya dunia menjadi posisi kelima. 

Penurunan ini terjadi setelah harga saham LVMH, konglomerat barang mewah yang ia pimpin, turun sebesar 20%. Akibatnya, kekayaan bersih Arnault berkurang hingga US$ 54 miliar atau sekitar Rp 819 triliun (kurs Rp 15.180) .

Pada Maret 2024, Arnault tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 231 miliar atau sekitar Rp 3.506 triliun, menempatkannya di posisi puncak dalam Bloomberg Billionaires Index. Ia berhasil melampaui Elon Musk (CEO Tesla), Jeff Bezos (pendiri Amazon), dan Mark Zuckerberg (CEO Meta). 

Baca Juga: Ini Kelima Anak Bernard Arnault dan Perannya di Konglomerat Barang Mewah LVMH

Namun, pada Senin, 23 September 2024, kekayaan Arnault diperkirakan turun menjadi US$ 177 miliar atau sekitar Rp 2.686 triliun, menempatkannya di bawah Elon Musk, Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Larry Ellison (pendiri Oracle).

Saham LVMH sendiri telah mengalami penurunan lebih dari 16% sepanjang tahun 2024. Harga saham perusahaan saat ini berada di kisaran US$ 132 per saham atau sekitar Rp 2 juta per saham, dan Arnault diketahui memiliki sekitar 48% saham LVMH. 

Sepanjang tahun 2024, kekayaannya telah berkurang sebesar US$ 30 miliar atau sekitar Rp 455 triliun, menjadikannya orang yang paling banyak mengalami kerugian tahun ini.

Kinerja LVMH dan Industri Barang Mewah

Pada paruh pertama tahun 2024, LVMH melaporkan penurunan pendapatan, terutama dari divisi anggur dan minuman. Chief Financial Officer LVMH, Jean-Jacques Guiony, menyebutkan bahwa penurunan volume penjualan di produk anggur dan sampanye mencapai dua digit.

Baca Juga: Bernard Arnault Keluar dari Daftar Puncak Orang Terkaya Dunia

Penurunan ini tidak hanya dialami oleh LVMH. Beberapa merek mewah lainnya juga mengalami kerugian. Bank of America mencatat bahwa pada kuartal kedua 2024, pertumbuhan pendapatan industri barang mewah mencapai titik terendah dalam 15 kuartal terakhir. Permintaan terhadap barang mewah juga terus menurun sepanjang Juli hingga September.

Capri Holdings, yang menaungi merek Michael Kors, melaporkan penurunan pendapatan sebesar 14% pada kuartal pertama tahun fiskal 2025.

Kekayaan dan Investasi Arnault

Walaupun Arnault kehilangan sebagian besar kekayaannya, ia tetap memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 177 miliar. Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan mantan CEO Microsoft Bill Gates, Steve Ballmer, Warren Buffett, Michael Dell, dan CEO Nvidia Jensen Huang.

Baca Juga: Mengenal Bernard Arnault, Raja Bisnis Fashion Mewah yang Jadi Orang Terkaya di Dunia

Arnault juga terus aktif berinvestasi. Sepanjang tahun 2024, ia dan kantor keluarganya menginvestasikan ratusan juta dolar ke lima startup yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI). Pada Juli lalu, Arnault sempat berusaha mengakuisisi Hotel Bauer di Venesia seharga US$ 305 juta, namun gagal memenangkan persaingan tersebut.

Di usianya yang ke-75, Arnault memperpanjang batas usia pensiun CEO LVMH dari 75 tahun menjadi 80 tahun, menunjukkan niatnya untuk terus memimpin perusahaan. Meski demikian, Arnault menyatakan bahwa ia tetap menikmati pekerjaannya dan bekerja selama 12 jam setiap hari.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×