kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Kelas Menengah Harus Waspada, Cek 5 Hal yang Bisa Bikin Miskin dalam 5 Tahun ke Depan


Kamis, 30 Januari 2025 / 04:40 WIB
Kelas Menengah Harus Waspada, Cek 5 Hal yang Bisa Bikin Miskin dalam 5 Tahun ke Depan
ILUSTRASI. Terdapat 5 hal yang bisa membuat kelompok kelas menengah jatuh miskin sehingga turun kelas dalam 5 tahun ke depan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Kelas menengah di sejumlah negara menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam mempertahankan status ekonominya. Tak terkecuali kelas menengah di Indonesia. 

Perubahan ekonomi terbaru, kemajuan teknologi, dan ketidakpastian global telah menciptakan badai sempurna yang mengancam stabilitas finansial jutaan orang.

Artikel ini membahas kelas menengah di Amerika. Namun, bisa dijadikan pandangan untuk situasi yang terjadi di Indonesia.

Berikut adalah 5 hal yang bisa membuat kelompok kelas menengah jatuh miskin dalam 5 tahun ke depan seperti yang dirangkum dari New Trader U:

1. Revolusi AI: Otomatisasi Dapat Menghilangkan Lapangan Pekerjaan

Menurut penelitian terbaru McKinsey, tergantung pada kecepatan adopsi, antara 75 juta dan 375 juta pekerja di seluruh dunia mungkin perlu beralih kategori pekerjaan pada tahun 2030 akibat otomatisasi dan kecerdasan buatan.

Perubahan teknologi ini menjadi ancaman khusus bagi profesional kelas menengah yang sebelumnya berpikir pekerjaan mereka aman. 

Kuncinya adalah fokus pada keterampilan yang tidak dapat dengan mudah ditiru oleh AI—pemecahan masalah kreatif, kecerdasan emosional, dan pengambilan keputusan kompleks. 

Pengembangan profesional tidak boleh menunggu: daftarlah dalam kursus yang berfokus pada implementasi AI, seperti rekayasa prompt, analisis data, atau keterampilan berbasis manusia yang melengkapi sistem otomatis.

Baca Juga: 9 Aturan Warren Buffett yang Bisa Bantu Kelas Menengah Naik ke Kelas Atas

2. Inflasi Menurunkan Daya Beli

Kesenjangan antara pertumbuhan gaji dan inflasi telah menjadi perhatian kritis bagi keluarga kelas menengah. 

Pertumbuhan upah yang stagnan dibandingkan inflasi dapat mengurangi daya beli keluarga, memaksa mereka untuk berhemat dan mencari sumber pendapatan tambahan.

Masalah bagi kelas menengah adalah meskipun tingkat inflasi telah melambat, harga tidak kembali turun. Tingginya biaya bahan makanan dan meningkatnya sewa menyebabkan utang kartu kredit mencapai rekor dan menghabiskan tabungan dengan cepat. Ini mengakibatkan orang-orang perlu pindah ke area dengan sewa yang lebih rendah dan lebih berhemat dalam pembelian makanan, yang mendorong mereka ke dalam kemiskinan.

Menciptakan aliran pendapatan tambahan melalui usaha sampingan, pekerjaan lepas, atau investasi pendapatan pasif telah menjadi penting untuk mempertahankan status kelas menengah.

Baca Juga: 4 Tanda Utama Seseorang Termasuk dalam Warga Kelas Bawah Tanpa Menyadarinya
 



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×