kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kelompok negara G7 pertimbangkan upaya untuk melawan propaganda Rusia dan China


Senin, 03 Mei 2021 / 05:50 WIB
Kelompok negara G7 pertimbangkan upaya untuk melawan propaganda Rusia dan China
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengadakan pertemuan bilateral selama KTT G7 di Biarritz, Prancis, 25 Agustus 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Sementara China, telah berulang kali melihat negara-negara Barat adalah perundung. Para pemimpin negara Barat dianggap memiliki pola pikir pasca-kekaisaran yang membuat mereka merasa dapat bertindak seperti polisi global.

Raab dijadwalkan untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Senin (3/5). Keduanya akan mengadakan pembicaraan selama seminggu dengan tujuan untuk menghidupakan kembali peran G7.

G7 dianggap harus memiliki peran penting untuk membentengi dunia dari "aktor" yang dianggap merusak tatanan internasional berbasis aturan.

"Cakupan kerja sama global yang intens, kerja sama internasional dengan mitra Amerika kami, dan bahkan G7 yang lebih luas, yang kami adakan minggu ini tidak pernah sebesar ini," kata Raab.

Para negara anggota G7, yakni Inggris, AS, Jepang, Kanada, Prancis, Jerman, dan Italia memiliki produk domestik bruto (PDB) gabungan sekitar US$ 40 triliun. Jumlah tersebut nyaris separuh dari total ekonomi global.

Selanjutnya: Respons ancaman China, militer Jepang, AS dan Prancis gelar latihan gabungan




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×