Sumber: Bloomberg | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Miliarder Changpeng Zhao berjanji untuk terus berinvestasi di sektor blockchain serta kecerdasan buatan dan bioteknologi. Ini pernyataan publik pertama sang maestro kripto tersebut sejak dibebaskan dari tahanan Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X pada akhir pekan lalu, Changpeng Zhao yang juga salah satu pendiri bursa aset digital Binance Holdings Ltd. menggambarkan dirinya sebagai investor jangka panjang yang peduli dengan "dampak, bukan keuntungan."
Seperti dikutip Bloomberg, Binance dikenai denda sebesar US$ 4,3 miliar pada bulan November 2023 berdasarkan kesepakatan pembelaan untuk menyelesaikan tuntutan AS atas kegagalan yang memungkinkan penjahat dan kelompok teroris menggunakan bursa tersebut.
Baca Juga: Pendiri Binance Changpeng Zhao Bebas dari Penjara pada Hari Jumat
Zhao setuju untuk membayar denda pribadi sebesar $50 juta dan kemudian dijatuhi hukuman empat bulan dalam tahanan. Ia dibebaskan dari fasilitas pemasyarakatan di California pada tanggal 27 September.
Zhao mengatakan usaha barunya yang disebut Giggle Academy, sebuah platform pendidikan daring nirlaba, "akan menjadi bagian besar dalam hidup saya." Ia mengatakan ia juga akan mendedikasikan lebih banyak waktu dan dana untuk kegiatan amal.
Binance adalah bursa kripto terbesar di dunia, yang menjadikannya poros perdagangan aset digital dan derivatif terkait. Berdasarkan kesepakatan pembelaan, Zhao mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif, dan menyerahkan kendali kepada Richard Teng.
Platform tersebut juga menghadapi pemantauan kepatuhan selama bertahun-tahun oleh Departemen Kehakiman dan Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan Departemen Keuangan AS.
Zhao memiliki kekayaan bersih lebih dari $30 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index — yang kemungkinan menjadikannya narapidana AS terkaya sepanjang masa.