kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kematian akibat corona naik tajam, mayoritas warga AS tinggal di ruma


Kamis, 02 April 2020 / 11:57 WIB
Kematian akibat corona naik tajam, mayoritas warga AS tinggal di ruma
ILUSTRASI. Sebanyak 39 negara bagian AS meminta warganya tinggal di rumah.


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - LOS ANGELES. Empat negara bagian Amerika Serikat (AS) memberlakukan arahan stay-at-home atau tinggal di rumah pada Rabu (1/4) dalam menanggapi pandemi virus corona. Dengan tambahan empat negara bagian ini, sekarang lebih dari 80% penduduk AS tinggal di rumah.

Aturan ini muncul setelah AS mencatat kematian akibat virus corona hampir dua kali lipat dalam tiga hari. Gubernur Florida, Georgia, Mississippi dan Nevada mengumumkan kebijakan ketat ini bersamaan ketika korban meninggal akibat Covid-19 melonjak 925 dalam sehari menjadi lebih dari 4,800 orang di seluruh AS. Total kasus terkonfirmasi positif virus corona mencapai 214.000 lebih di AS.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia tidak perlu mengeluarkan dekrit nasional karena 39 negara bagian dan District of Columbia sekarang meminta warganya tinggal di rumah kecual untuk kebutuhan penting ke dokter, atau toko kelontong.

Trump menambahkan bahwa dia mempertimbangkan penghentian penerbangan di lokasi-lokasi dengan infeksi parah. "Kami tentu mempertimbangkan, tapi ketika ini benar-benar diterapkan, Anda akan menekan industri yang sangat diperlukan," kata Trump dalam briefing di Gedung Putih, Rabu (1/4).

Rencana ini akan menutup lalu lintas bandara di New York, New Orleans, dan Detroit yang terpukul parah. Saat ini, penerbangan domestik AS sudah sangat berkurang karena permintaan menurun.

Baca Juga: Waduh, korban meninggal akibat virus corona di AS bertambah 2.108 dalam dua hari

Para ahli medis Gedung Putih memperkirakan bahwa meski penduduk AS tetap tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona, sekitar 100.000 hingga 240.000 orang bisa meninggal akibat penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona.

Pejabat Pentagon yang menolak disebut namanya mengatakan bahwa Departemen Pertahanan AS sedang mencari pasokan hingga 100.000 kantong mayat untuk digunakan otoritas sipil dalam beberapa pekan mendatang.

Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sejak 2010, flu telah menyebabkan kematian antara 12.000 hingga 61.000 orang di AS per tahun. Pandemi flu 1918-1919 menewaskan 675.000 orang di AS.

Negara bagian New York masih menjadi pusat wabah. Dari total korban meninggal, sepertiga merupakan korban dari negara bagian ini.

Gubernur New York Andrew Cuomo meminta kepolisian untuk menegakkan aturan social distancing lebih agresif. "Kaum muda harus mendapatkan pesan ini dan ini belum terjadi. Masih banyak situasi dengan keramaian oleh kaum muda," kata Cuomo seperti dikutip Reuters.

Dia berniat menutip taman, lapangan basket dan ruang publik lainnya. "Betapa ceroboh, tidak bertanggung jawab, dan egois bagi orang-orang yang tidak mematuhi ini," kata dia.

Baca Juga: Donald Trump disebut-sebut akan beri keringanan tarif, tetapi tidak untuk China

Kasus California melonjak

Wali Kota New York City Bill de Blasio mengatakan bahwa kota ini telah menandatangani kontrak dengan hotel-hotel sebagai bagian dari upaya besar-besaran untuk menambah jumlah tempat tidur rumahsakit hingga akhir bulan. De Blasio mengatakan pihaknya telah mengatur penambahan 10.000 tempat tidur di 20 hotel.

Hotel-hotel ini telah kehilangan pengunjung karena perjalanan disetop. "Akan menjadi proses yang epik sepanjang April untuk membangun seluruh kapasitas tersebut. Tapi ini bisa dilakukan," kata dia.

California mencatat lonjakan kasus lebih dari 1.300 dalam sehari mendekati 10.000. Gubernur Gavin Newsom memperingatkan bahwa meski kebijakan stay-at-home memiliki dampak positif, negara bagian ini akan kehabisan tempat tidur perawatan intensif di rumahsakit yang dilengkapi dengan ventilator dalam enam pekan ke depan.

Baca Juga: Pentagon cari pasokan 100.000 kantong mayat bagi warga sipil yang terjangkit corona

Newsom mengatakan bahwa California masih mampu membelokkan kurva infeksi sehingga menekan kebutuhan tempat tidur rumahsakit tambahan jika penduduk tetap di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain. "Kami berada di posisi yang berbeda dengan New York dan saya berharap tetap begitu. Tapi kondisi akan berubah kecuali orang-orang tetap menjaga physical distancing," kata Newsom.

Tapi, warga AS yang tinggal di rumah pun kesulitan memenuhi kebutuhan karena sewa dibayar di awal bulan, yakni Rabu (1/4).



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×