kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kenaikan tarif impor gerus laba, perusahaan Asia memilih pulang kampung


Jumat, 06 September 2019 / 09:53 WIB
Kenaikan tarif impor gerus laba, perusahaan Asia memilih pulang kampung
ILUSTRASI. Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping saat KTT G20


Sumber: South China Morning Post,CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perang dagang menghasilkan momok yang sangat ditakuti pelaku industri. Salah satunya adalah kenaikan tarif. Mengutip CNBC, kenaikan tarif menggerus laba yang bisa dikantongi perusahaan.

Berkaitan dengan hal ini, sejumlah perusahaan di Asia memilih untuk pulang kampung untuk memproduksi sendiri barang-barang mereka. Pilihan lainnya adalah memindahkan pabrik mereka dari China ke tempat lain.

Baca Juga: The Fed: Ketidakpastian perdagangan hapus produksi global senilai Rp 12.070 triliun!

Berdasarkan analisa Nomura terhadap 56 perusahaan, tren pulang kampung atau memindahkan produksi ke tempat lain banyak dilakukan oleh pelaku industri yang bergerak di sektor permodalan mesin dan elektronik di Jepang dan Taiwan. Mereka terpaksa mengambil langkah ini untuk menghindari tarif impor AS yang lebih tinggi ketimbang China.

Seperti yang diketahui, AS dan China terlibat dalam perang dagang yang kian memanas selama lebih dari satu tahun. Kedua belah pihak telah memberlakukan sejumlah putaran kenaikan tarif balasan untuk barang-barang masing negara senilai miliaran dollar. Teranyar, AS dan China sama-sama memberlakukan trif baru pada Minggu (1/9) kemarin.

Baca Juga: Bank Dunia: Defisit Indonesia naik, capital outflow membahayakan ekonomi Indonesia

Nomura bilang, sebagai akibat dari perang dagang, Taiwan menjadi salah satu negara yang sangat diuntungkan karena menjadi pilihan negara-negara yang memindahkan produksinya.

Data yang dihimpun South China Morning Post dari Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan menunjukkan, sekitar 40 perusahaan Taiwan mencari lokasi untuk memindahkan pabrik mereka kembali ke Taiwan dari China.

Pemerintah Taipei sendiri telah mempromosikan "Invest Taiwan" sebagai inisiatif yang bertujuan untuk menarik perusahaan untuk kembali berinvestasi di negara asalnya. Di bawah program ini, perusahaan dapat mengajukan pinjaman murah untuk menutup biaya relokasi.

Baca Juga: Pengusaha tekstil Indonesia jajaki peningkatan kerjasama dengan pengusaha AS



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×