Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kepemilikan saham Warren Buffett di Wells Fargo & Co. memberikan imbal hasil total hingga 61% tahun lalu dan menjadi yang tertinggi di antara portofolio lainnya yang dimiliki perusahaannya, Berkshire Hathaway. Padahal, Buffet sempat mengurangi porsi kepemilikan saham di bank yang berbasis di San Francisco.
Mengutip Bloomberg (11/2), Berkshire memangkas investasinya di perusahaan tersebut menjadi sekitar 675.000 saham pada September tahun lalu sebelumnya 323 juta saham pada akhir 2019. Adapun, langkah tersebut dilakukan ketika bank sedang berjuang untuk menyelesaikan skandal.
Adapun, Saham Wells Fargo lepas landas tahun lalu di tengah tanda-tanda bahwa CEO Charlie Scharf membuat kemajuan dalam usahanya untuk mengubah pemberi pinjaman.
CEO dan timnya menyelesaikan beberapa hambatan peraturan utama, dan laba setahun penuh melonjak lebih dari 10 kali lipat setelah jatuh secara dramatis pada tahun 2020.
Baca Juga: Nasihat Lo Kheng Hong pada Investor Saham Pemula
Namun, Kemajuan itu datang terlalu lambat bagi Buffett. Kemundurannya dari bank dimulai pada 2017, setahun setelah skandal mulai meletus, dan kemudian dipercepat karena pandemi. Pengurangan itu mungkin mencerminkan Berkshire memikirkan kembali eksposur banknya di tengah kejatuhan Covid-19 dan pergeseran ke arah Bank of America.
Seperti diketahui, Berkshire menarik diri dari sejumlah perusahaan keuangan setelah pandemi meletus, memotong saham di Goldman Sachs Group Inc. dan JPMorgan. Eksposurnya terhadap bank, perusahaan asuransi, dan perusahaan keuangan lainnya turun menjadi sekitar 26% berdasarkan biaya pada akhir September dari sekitar 37% pada akhir 2019, sebelum krisis Covid-19.
Sementara saham Wells Fargo memiliki keuntungan terbesar di antara portofolio kepemilikan saham biasa Berkshire, namun dampaknya kecil bagi konglomerat tersebut. Jika investasinya di bank tidak berubah dari September, saham Wells Fargo Berkshire akan bernilai US$32,4 juta pada akhir 2021.
Jika dibandingkan, total pengembalian saham Apple hampir 35% tahun lalu dan memberi nilai pada saham Berkshire senilai US$ 157,5 miliar. Sedangkan, Bank of America tetap menjadi investasi ekuitas umum terbesar kedua di Berkshire pada September, dan sahamnya kembali hampir 50% tahun lalu.
Baca Juga: Tahun 2022, Elon Musk Orang Terkaya Di Dunia, Mark Zuckerberg Nomor Berapa?
Sekadar informasi, Berkshire memiliki sarana untuk pembelian saham besar yang diberikan senilai US$ 149 miliar. Tetapi alih-alih membeli sejumlah besar saham perusahaan publik, Berkshire telah memilih untuk membeli kembali sahamnya sendiri.
Satu-satunya pembelian besar Buffett sejak pandemi adalah kepemilikan US$ 8 miliar di Verizon Communications. Meskipun Berkshire juga telah mengambil posisi sederhana di Chevron (CVX) dan memiliki keuntungan bagus lebih dari US$ 1 miliar pada kepemilikan senilai US$ 4 miliar itu, namun Buffett dinilai terlalu takut pada sektor energi.
Baca Juga: Kekayaan 10 Orang Terkaya di Dunia Berlipat Ganda Selama Pandemi Covid-19
Sebagai perbandingan, miliarder lainnya, George Soros mencatat nilai portofolionya turun dari US$ 5,93 miliar menjadi US$ 5,42 miliar pada periode waktu yang sama. Adapun, Soros melalui Soros Fund Management juga melakukan bongkar pasang terhadap portofolio yang dimiliki.
Seperti contoh, ada penambahan saham sekitar 300% dari yang dimiliki sebelumnya untuk General Motors yang saat ini berkontribusi 2,27% dari semua portofolio yang dimiliki. Adapun, perusahaan membeli saham tersebut di kisaran harga US$ 48 dan US$ 59 dan saat ini seharga sekitar US$ 62,33
Sementara itu, ada pula pemangkasan sekitar 15% dari saham Amazon yang dimiliki dengan kontribusi sekitar 5,58% dari portofolio. Harga penjualan sahamnya pun ada di kisaran US$ 2952 hingga US$ 3511 dan saat ini diperdagangkan dengan harga sekitar US$ 3696