Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Kepercayaan investor terhadap perekonomian Singapura masih tinggi. Buktinya, kinerja perbankan dan institusi keuangan di Negeri Merlion tersebut masih baik-baik saja. Untuk memastikan hal itu, Bank sentral Singapura mengatakan pihaknya akan terus menyokong perusahaan finansial dan penyalur kredit di negaranya. Langkah ini juga ditujukankan untuk menjaga perusahaan-perusahaan tersebut agar tidak terkena dampak dari langkah yang diambil pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Eropa dalam menyokong perbankan mereka di tengah krisis global.
“Dalam seminggu terakhir, pemerintah di sejumlah negara telah mengumumkan kebijakan untuk meningkatkan kepercayaan pasar terhadap sistem finansial mereka. Untuk itu, bank sentral saat ini berupaya mempelajari dampak kebijakan tersebut di negara kami,” demikian pernyataan yang dirilis dari Departemen Keuangan Singapura.
Sekadar catatan, Pemerintah AS bakal menanamkan investasi senilai US$ 125 miliar kepada sembilan bank utama, termasuk di dalamnya Citigroup Inc. dan Goldman Sachs Group Inc. Lantas, pada 12 Oktober lalu, para pemimpin Eropa sepakat untuk menjamin simpanan masyarakat.
“Kami akan mengambil langkah-langkah yang dianggap penting untuk memastikan perbankan di Singapura tidak dirugikan dan mampu beroperasi dan bersaing dengan bank internasional lain,” jelas bank sentral.
Hingga saat ini, bank sentral Singapura belum memutuskan untuk mengambil langkah-langkah darurat terhadap sistem finansialnya yang sekarang masih berada pada posisi stabil dan baik. “Bahkan sekarang institusi finansial beroperasi secara normal dan berada dalam kondisi baik-baik saja,” kata bank sentral lagi.
Tidak hanya itu, bank sentral juga mengatakan, mata uang dolar Singapura dan pasar valas sudah mulai tenang. “Kepercayaan investor pada pasar Singapura dan institusi finansial masih tinggi,” kata bank sentral.