Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Keponakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yakni Mary Trump baru-baru ini menerbitkan buku yang mengkritik sang paman dan keluarganya.
Ia menegaskan bahwa masa kecil Donald Trump telah mempengaruhi kemampuan pamannya tersebut untuk memerintah dalam kondisi krisis.
Baca Juga: Negara lain naik pitam soal aksi China di Laut China Selatan, kok Malaysia diam saja?
"Donald adalah pria yang sangat rusak secara psikologis, berdasarkan asuhannya dan situasi dengan orang tuanya," katanya kepada CNN.
"Dia tidak akan menjadi lebih baik dan tak perlu dipertanyakan akankah dia menjadi lebih buruk," tambahnya.
Penegasan menyengat ini adalah komentar keras lainnya dari salah satu anggota keluarga Trump yang telah sering diwawancarai pada minggu ini setelah bukunya "Too Much and Never Enough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man" ini terbit.
Buku ini melukis sang presiden dalam cahaya yang tidak menarik dan melacak gaya pemerintahannya kembali ke masa kecilnya.
Baca Juga: Imbangi kekuatan AS di Pasifik, China bangun dua kapal induk canggih baru
Ketika ditanya apakah presiden dikenal di antara anggota keluarga sebagai seseorang yang suka berbohong, Mary Trump menegaskan bahwa dia "pada tingkat tertentu tahu apa yang dia lakukan".
Dia mengatakan pamannya bukan anti-sains tetapi akan mengabaikan fakta untuk memutarbalikkan narasinya.
"Saya pikir salah satu alasan dia agak kacau saat ini adalah karena apa yang selalu dia lakukan di masa lalu, yang dulu bekerja, tidak benar-benar bekerja seefektif lagi," katanya.
Baca Juga: Hampir 100 juta warga China terancam tak bisa masuk ke Amerika, Beijing: Konyol!
Sebelumnya, Marry menghadapi litigasi dari Robert Trump, saudara lelaki Donald Trump yang berargumen di pengadilan bahwa buku itu melanggar perjanjian kerahasiaan terkait dengan warisan Fred Trump.
Namun seorang hakim di New York akhirnya mengizinkan pembebasannya. Buku yang ia tulis pun terjual 950.000 eksemplar pada akhir hari pertama dijual.