Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Robert Kiyosaki kembali mengeluarkan peringatan kepada pengikutnya di media sosial X pada Senin (17/2/2025). Yakni: 2025 akan membawa bencana keuangan yang tak tertandingi.
Ia yakin keruntuhan ini bisa menjadi kejatuhan ekonomi terbesar dalam sejarah, yang memengaruhi segala hal mulai dari lapangan pekerjaan hingga harga saham dan pasar perumahan.
Melansir Coinpedia.org, menurut Kiyosaki, tanda-tanda peringatan itu kini tak terbantahkan. Dan krisis yang akan datang bisa jadi lebih besar daripada Depresi Besar tahun 1930-an.
Untuk mendukung klaimnya, Kiyosaki merujuk pada bukunya tahun 1997, yang ditolak oleh penerbit saat itu.
Terlepas dari keraguan yang dihadapinya, pelajaran keuangannya menjadi semakin relevan menjelang tahun 2025.
Tiga aturan utama dari bukunya tetap berlaku hingga saat ini, terutama saat ekonomi global menghadapi ketidakpastian yang terus meningkat.
Pada tahun 1997, Kiyosaki harus menerbitkan sendiri buku Rich Dad Poor Dad karena editor yang bekerja untuk NY Publising Houses menolak bukunya.
"Beberapa menyatakan "Jika menyangkut uang.... Anda tidak tahu apa yang Anda bicarakan," kata editor NY Publishing.
Baca Juga: Bukan Bitcoin, Satu Aset Ini Lebih Dicintai Robert Kiyosaki
Dia menambahkan, "Editor menolak RDPD karena saya menyatakan 3 aturan ayah kaya saya tentang uang."
Namun, menurut Kiyosaki, jika investor menginginkan kebebasan finansial, yang harus dilakukan adalah mengikuti tiga aturan uang Ayah Kaya-nya.
Aturan 1: “Orang Kaya Tidak Bekerja Demi Uang”
Aturan pertama Kiyosaki, “Orang kaya tidak bekerja demi uang,” menjelaskan bahwa orang kaya fokus membangun bisnis dan menciptakan aset daripada bergantung pada gaji.
Dengan meningkatnya angka kehilangan pekerjaan pada tahun 2025, gagasan ini terbukti benar: pengusaha berkembang pesat sementara banyak karyawan menghadapi ketidakpastian pekerjaan.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Bocorkan Rahasia Keuangan yang Tak Diajarkan di Sekolah
Aturan 2: “Rumah Anda Bukan Aset”
Aturan kedua Kiyosaki menantang keyakinan bahwa kepemilikan rumah adalah jalan pasti menuju kekayaan.
Ia berpendapat bahwa aset adalah hal yang menghasilkan pendapatan tanpa kerja aktif, sementara kewajiban menguras uang.
Dengan harga rumah yang anjlok dan keterjangkauan pada titik terendah sepanjang masa, banyak orang menyadari bahwa rumah mereka mungkin bukan jaring pengaman finansial yang pernah mereka kira.
Aturan 3: “Penabung Adalah Pecundang”
Aturan ketiga, “Penabung adalah Pecundang,” memperingatkan agar tidak bergantung pada tabungan tradisional di masa inflasi.
Kiyosaki menggambarkan Dolar AS sebagai “uang palsu” dan mengatakan menyimpan uang tunai berisiko, karena nilainya akan turun seiring waktu.
Sebaliknya, ia merekomendasikan investasi dalam bentuk emas, perak, dan Bitcoin sebagai cara untuk melindungi kekayaan dari inflasi.
Tonton: Lonceng Peringatan Robert Kiyosaki: Singgung Tarif Trump dan Kejatuhan Bitcoin
Ia menyebut emas dan perak sebagai "uang Tuhan" dan Bitcoin sebagai "uang rakyat", dan mendesak orang-orang untuk memikirkan kembali cara mereka melindungi masa depan finansial mereka.