kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Kerusuhan meluas, perusahaan keuangan di Hong Kong izinkan karyawan bekerja di rumah


Rabu, 13 November 2019 / 17:41 WIB
Kerusuhan meluas, perusahaan keuangan di Hong Kong izinkan karyawan bekerja di rumah
ILUSTRASI. Orang-orang berlarian saat polisi menembakkan gas air mata di pusat bisnis Central, Hong Kong, 11 November 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Sejumlah perusahaan keuangan di Hong Kong meminta karyawan mereka untuk mencari keselamatan atau bekerja dari rumah, ketika protes anti-pemerintah melumpuhkan distrik bisnis di hari ketiga aksi pada pekan ini.

Pengaturan kerja yang fleksibel telah menjadi norma bagi banyak perusahaan besar di Hong Kong begitu kekerasan dalam demo pro-demokrasi meningkat. Bahkan, perusahaan mengeluarkan kebijakan baru, setelah gas air mata mengepul di pusat bisnis di bekas jajahan Inggris itu pada pekan ini.

"Demi keselamatan Anda, tolong berlindung di tempat-tempat yang aman," tulis J.P. Morgan dalam pesan singkat kepada karyawan mereka, Rabu (13/11), yang sempat Reuters lihat.

Baca Juga: Semakin mencekam, Hong Kong bersiap menghadapi aksi kekerasan yang lebih luas lagi

Sebagian besar kantor cabang bank di kawasan bisnis Hong Kong, yang populer dengan sebutan Central, menutup daun jendelanya pada hari ini. Sebab, para pengunjuk rasa menghancurkan kaca depan kantor cabang Bank of Communications (BoCom) dan menulis dengan cat semprot "Berjuang untuk kebebasan!" dekat pintu masuk.

Banyak bisnis milik China khususnya bank seperti BoCom menjadi sasaran amuk pengunjuk rasa yang marah. Para pendemo meluapkan amarah kepada bisnis-bisnis China lantaran memandang Beijing sudah mengganggu kehidupan demokrasi di Hong Kong.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×