Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang investor kripto pseudonim, qklpjeth, baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka kehilangan US$26 juta (Rp 412,9 miliar) setelah salah memasukkan alamat deposit saat melakukan transfer aset.
Kejadian ini terjadi pada 19 Juni, ketika mereka secara tidak sengaja mengirimkan 7.912 Renzo restaked ETH (ezETH) senilai US$26,4 juta ke alamat kontrak safe yang salah. Dana tersebut sekarang terkunci dan tidak dapat ditarik.
Kronologi Kesalahan: Salah Salin Alamat
Investor tersebut menjelaskan bahwa kesalahan ini terjadi karena mereka "salah salin" alamat. Aset tersebut dikirim ke modul safe yang berbeda alih-alih safe miliknya sendiri, membuat token tidak bisa diakses.
Baca Juga: Bitcoin Meroket! El Salvador dan Bhutan Untung Besar
Meskipun sudah lima bulan berlalu sejak kesalahan itu terjadi, qklpjeth baru-baru ini meminta bantuan dari para peretas white hat di media sosial, setelah semua cara tradisional pemulihan dana terbukti gagal.
Salah satu pengembang DefiLlama, 0xngmi, menyarankan agar qklpjeth menghubungi langsung protokol Renzo untuk meminta modifikasi pada kontrak token mereka. Namun, upaya tersebut tidak berhasil, karena Renzo menyatakan bahwa mereka tidak dapat membantu akibat keterbatasan regulasi.
Urgent Request for Help!
To all skilled hackers and white hats out there: I’ve lost a significant sum of funds in a contract and urgently need help recovering it. If you can successfully retrieve the funds, I’ll immediately offer a 10% reward, which is approximately $2.5 million… — 我有一个狗王梦 (@qklpjeth) November 10, 2024
Seruan untuk Peningkatan Pengalaman Pengguna (UX) dalam Industri Kripto
Kejadian ini menjadi perhatian bagi banyak pihak dalam industri kripto. Harrison Seletsky, direktur pengembangan bisnis di platform identitas digital SPACE ID, menyebut insiden ini sebagai "peringatan" akan pentingnya meningkatkan pengalaman pengguna (UX) di dunia kripto.
Baca Juga: Harga Bitcoin Terus Rekor, Tembus US$ 90.000 karena Euforia Donald Trump
Menurutnya, kesalahan kecil dalam proses salin-tempel yang menyebabkan kerugian jutaan dolar seharusnya tidak terjadi, terutama setelah lebih dari satu dekade sejak kemunculan Bitcoin.
Seletsky menegaskan bahwa untuk mencapai adopsi kripto secara massal, pengguna sehari-hari harus merasa aman dan nyaman saat mentransfer dana tanpa takut kehilangan aset hanya karena kesalahan kecil.
"UX adalah kunci untuk membuka adopsi massal kripto, dan fokus utama harus pada peningkatan UX dalam transaksi kripto," ujarnya.