Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pejabat administasi Trump menyatakan, perundingan dagang antara Amerika Serikat dengan China mencatat kemajuan yang baik dan AS berniat untuk menandatangani kesepakatan awal pada bulan ini.
Mengutip Reuters, Media pemerintah Beijing Xinhua News Agency mengatakan kedua negara yang terlibat perang dagang itu telah mencapai konsensus tentang hal-hal prinsip, selama pembicaraan via telepon antara negosiator perdagangan utama mereka pada Jumat (1/11).
Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan, negosiator AS dan China telah membuat membuat kemajuan besar menuju penyelesaian perjanjian fase satu meskipun kesepakatan itu belum 100% selesai.
Baca Juga: China akan manfaatkan giant import fair untuk perkuat pengaruh perdagangan globalnya
Dalam sebuah pernyataan, United State Trade Representative (USTR) mengatakan, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin membuat kemajuan dalam berbagai masalah selama perundingan via telepon dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He dan sedang berupaya menyelesaikan masalah-masalah luar biasa.
Selanjutnya, diskusi akan berlanjut pada tingkat wakil.
Dalam dua wawancara terpisah, Kudlow dan Menteri Perdagangan Wilbur Ross berbicara dengan nada optimis tentang penyelesaian perjanjian.
"Saya cukup optimistis," kata Kudlow kepada Fox Business Network.
"Kesepakatan itu belum selesai, tetapi kami membuat kemajuan besar. Saya melihatnya dari sisi optimistis," imbuhnya.
Pejabat AS mengatakan kedua pihak hampir mencapai kesepakatan pada Mei, tetapi perundingan tersendat ketika China mundur dari komitmen untuk mengubah UU demi menyelesaikan keluhan inti AS tentang pencurian kekayaan intelektual, transfer teknologi dan praktik lainnya.
Untuk saat ini, kata Kudlow tarif terencana AS yang akan dikenakan pada laptop, mainan dan barang-barang buatan China yang akan berlaku mulai 15 Desember tetap disiapkan. Dia mengatakan, keputusan apakah akan diberlakukan atau tidak akan dibuat oleh Presiden Donald Trump.
Washington masih berharap bisa menandatangani kesepakatan awal pada bulan ini, menurut Kudlow. Meski Chili menarik diri sebagai tuan rumah KTT Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), dimana Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan akan menandatangani perjanjian.
"Kami sedang mencari tempat," kata Kudlow.
"Kami senang waktunya sama, tetapi semuanya akan ditentukan."
Baca Juga: Menteri Luar Negeri AS Pompeo sebut Partai Komunis China sebagai ancaman
Menurut Kudlow, perjanjian di bidang pertanian, jasa keuangan dan mata uang hampir selesai dan sudah ada kemajuan luar biasa pada masalah pencurian hak kekayaan intelektual, meski ada beberapa hal yang masih harus diselesaikan dalam topik itu.
Dia mengatakan, masalah transfer teknologi ke China kemungkinan akan didorong pada kesepakatan perdagangan tahap kedua. negosiator juga dijadwalkan membahas penegakan dan penyelesaian sengketa selama perundingan via telepon pada Jumat.
Kudlow mengatakan bahwa perjanjian tersebut mencakup pembelian produk pertanian AS oleh China dan langkah-langkah lain untuk membuka pasar barang-barang pertanian.
Dalam bidang jasa keuangan, perjanjian itu akan memberikan kepemilikan 100% pada perusahaan AS di China, menurut Kudlow, yang menyebut perusahaan asuransi, perusahaan keamanan, bank investasi dan komersial.
Sebuah situs web kementerian China juga menunjukkan bahwa China berencana untuk membiarkan perusahaan-perusahaan yang didanai asing menghimpun dana melalui penerbitan saham dan obligasi baik di China maupun di luar negeri dan membebaskan mereka untuk merepatriasi keuntungan sebagai bagian untuk mendorong investasi asing.
Pada situs webnya, Kementerian Kehakiman China menerbitkan rancangan peraturan tersebut yang dirancang untuk memfasilitasi undang-undang investasi asing yang akan berlaku pada 1 Januari tahun depan.