kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kesepakatan merger AbbVie-Allergan US$ 63 miliar dibantu Nestle dan AstraZeneca


Senin, 27 Januari 2020 / 17:32 WIB
Kesepakatan merger AbbVie-Allergan US$ 63 miliar dibantu Nestle dan AstraZeneca
ILUSTRASI. ilustrasi?merger dan akuisisi, mergers and acquisitions


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - ZURICH. Kesepakatan akuisisi Allergan oleh produsen obat Amerika Serikat AbbVie yang bernilai US$ 63 miliar mendapatkan bantuan dari Nestle dan AstraZeneca.

Mengutip Reuters, Senin (27/1), AbbVie mengakuisisi Allergan untuk memberikannya kendali atas perawatan kerut Botox yang terbilang menguntungkan. Juga guna mendiversifikasi portofolio perusahaan yang sangat bergantung pada obat arthritis Humira senilai US$ 19 miliar per tahun. Obat itu tercatat sebagai produk terlaris di dunia menjelang berakhirnya paten AS.

Baca Juga: Mubadala lepas 20% hak partisipasi di Blok Andaman I dan South Andaman

Grup makanan Swiss Nestle mengembangkan bisnis nutrisi medisnya dengan Allergan's Zenpep. Mereka mengarap produk dengan penjualan sepanjang 2018 sebesar US$ 237 juta. Obat itu ditujukan bagi penderita pankreas yang tidak menyediakan enzim yang cukup untuk mencerna lemak, protein, dan gula.

Sementara itu, AstraZeneca mendapatkan kembali hak untuk brazikumab, obat eksperimental Allergan terhadap Penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. 

Komisi Eropa mengatakan bulan ini obat imunologi harus didivestasi karena risiko perkembangannya akan terhenti setelah pengambilalihan AbbVie karena persaingan obat-obatan.

“Perjanjian definitif ini mewakili kemajuan signifikan menuju penyelesaian akuisisi kami atas Allergan,” kata Richard Gonzalez, Chairman and chief executive AbbVie.

Sebenarnya regulator waspada dengan potensi anti-persaingan dari kesepakatan itu. Para pesaing mendapat kesempatan untuk menyimpan produk mereka sendiri.

Chief Executive Nestle Mark Schneider, yang juga mendapatkan Allergan's Viokace, produk enzim pankreas lainnya dalam kesepakatan itu, sedang menggelembungkan produk nutrisi yang menggabungkan sifat obat-obatan dan makanan. Hal ini dilakukan saat Nestle berusaha memperluas pertumbuhan di luar bisnis makanan utamanya.

"Ini adalah peluang penting bagi bisnis kami di Amerika Serikat," kata Greg Behar, kepala Nestle Health Science, dalam sebuah pernyataan.

Pakta AstraZeneca untuk brazikumab menandai kembalinya obat peradangan ke portofolio pembuat obat Inggris. Pada tahun 2016, Astra telah mencapai kesepakatan lisensi dengan Allergan senilai hingga US$ 1,5 miliar untuk obat.

Dengan kembalinya ke AstraZeneca, Allergan telah setuju untuk mendanai biaya pengembangan brazikumab pada penyakit Crohn dan radang borok usus besar, termasuk pembuatan diagnostik pendamping, AstraZeneca mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah.

"Perjanjian ini menciptakan peluang bagi kami untuk menyelesaikan program pengembangan penuh dan membawa potensi opsi pengobatan baru ini kepada pasien secepat mungkin," Mene Pangalos, kepala penelitian biofarmasi Astra.

Baca Juga: TSG Global Holdings gandeng 10 perusahaan Indonesia untuk ekspansi ke Kongo

Bahkan jika Allergan harus membayar tagihan pengembangan, para analis tampak kurang puas, sebagian karena Skyrizi AbbVie, atau risankizumab, obat yang serupa, memiliki keunggulan.

"Ini bisa menjadi produk autoimun lain untuk ditambahkan ke portofolio Astra, meskipun akan agak terlambat ke pasar," tulis Liberist Alistair Campbell dalam catatan kepada investor.




TERBARU

[X]
×