Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. India mengirimkan 35.000 pasukan tambahan di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan dengan China yang mendorong potensi ketegangan baru dengan negara tetangganya.
Langkah itu akan mengubah status quo di sepanjang Garis Kontrol Aktual 3.488 km yang tengah diperebutkan.
Baca Juga: China: AS menginginkan Perang Dingin tapi kami tidak tertarik
Sebelumnya Dua puluh tentara India tewas dalam pertempuran pada 15 Juni lalu. Sejak itu, kedua belah pihak telah membawa ribuan tentara, senjata artileri dan tank ke wilayah tersebut.
“Sifat dari Line of Control, setidaknya di Ladakh, telah berubah selamanya,” kata Direktur think-tank yang berbasis di Delhi The United Service Institution of India yang juga pensiunan jenderal besar, kata B K Sharma.
"Pasukan tambahan yang dikirimkan kedua pihak tidak akan mundur, kecuali ada pemulihan hubungan di tingkat politik tertinggi," ungkapnya.
Untuk saat ini, pertempuran telah berhenti. Dan setelah beberapa putaran pembicaraan militer tingkat tinggi, Beijing mengatakan pasukan melepaskan diri di sebagian besar lokasi perbatasan.
Baca Juga: Pakar militer: Jet tempur F-22 milik AS tak akan berdaya menghadapi J-20 di Pasifik
"Saat ini kedua belah pihak secara aktif mempersiapkan putaran kelima perundingan tingkat komandan untuk menyelesaikan masalah-masalah luar biasa di lapangan," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada konferensi singkat di Beijing, Selasa.
"Kami berharap pihak India akan bekerja ke arah tujuan yang sama dengan China, mengimplementasikan konsensus kedua belah pihak dan bersama-sama menegakkan perdamaian dan ketenangan di sepanjang perbatasan," katanya.
Tentara India sendiri sudah melindungi perbatasan yang diperselisihkan sepanjang 742 km dengan Pakistan, untuk melawan operasi pemberontakan di Jammu dan Kashmir dan negara-negara timur laut, dan memantau setiap titik masuk di sepanjang perbatasannya dengan China.
Baca Juga: Trump siap ambil lebih banyak risiko untuk membendung China di Asia Pasifik
Sementara suhu yang bisa turun hingga minus 30 derajat Celcius di musim dingin akan sangat menguji kemampuan logistik Angkatan Darat India.
Dingin yang ekstrem membatasi pembangunan tempat perlindungan bagi pasukan dan peralatan di Himalaya hingga musim panas. Bahan bakar, makanan, obat-obatan, dan peralatan dipindahkan terlebih dahulu ke daerah itu melalui dua jalan yang ditutup pada bulan Desember lalu.