kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketegangan belum reda, India kirim puluhan ribu pasukan ke perbatasan dengan China


Kamis, 30 Juli 2020 / 19:35 WIB
Ketegangan belum reda, India kirim puluhan ribu pasukan ke perbatasan dengan China
ILUSTRASI. Tentara India. Ketegangan belum reda, India kirim puluhan ribu pasukan ke perbatasan China. REUTERS/Danish Siddiqui TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. India mengirimkan 35.000 pasukan tambahan di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan dengan China yang mendorong potensi ketegangan baru dengan negara tetangganya.

Langkah itu akan mengubah status quo di sepanjang Garis Kontrol Aktual 3.488 km yang tengah diperebutkan.

Baca Juga: China: AS menginginkan Perang Dingin tapi kami tidak tertarik

Sebelumnya Dua puluh tentara India tewas dalam pertempuran pada 15 Juni lalu. Sejak itu, kedua belah pihak telah membawa ribuan tentara, senjata artileri dan tank ke wilayah tersebut. 

“Sifat dari Line of Control, setidaknya di Ladakh, telah berubah selamanya,” kata Direktur think-tank yang berbasis di Delhi The United Service Institution of India yang juga pensiunan jenderal besar, kata B K Sharma. 

"Pasukan tambahan yang dikirimkan kedua pihak tidak akan mundur, kecuali ada pemulihan hubungan di tingkat politik tertinggi," ungkapnya.

Untuk saat ini, pertempuran telah berhenti. Dan setelah beberapa putaran pembicaraan militer tingkat tinggi, Beijing mengatakan pasukan melepaskan diri di sebagian besar lokasi perbatasan.

Baca Juga: Pakar militer: Jet tempur F-22 milik AS tak akan berdaya menghadapi J-20 di Pasifik

"Saat ini kedua belah pihak secara aktif mempersiapkan putaran kelima perundingan tingkat komandan untuk menyelesaikan masalah-masalah luar biasa di lapangan," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada konferensi singkat di Beijing, Selasa. 




TERBARU

[X]
×