Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Emas, perak, dan bitcoin
Robert Kiyosaki merupakan seorang pendukung emas sejak lama. Dia melakukan pembelian logam mulia pertamanya pada tahun 1972.
Kiyosaki pernah menjelaskan di masa lalu bahwa ia tidak “mempercayai” Federal Reserve, yang mengendalikan pasokan uang.
Mengutip Money Wise, Kiyosaki tetap optimistis terhadap logam mulia ini.
Dalam sebuah posting di X pada tanggal 23 Juli 2024, ia memperkirakan bahwa harga emas dan perak akan naik, berdasarkan prospek mantan presiden Donald Trump memenangkan pemilihan umum pada bulan November.
“Saya memperkirakan emas akan naik dari US$ 2.400 per ons menjadi US$ 3.300; perak dari US$ 29,00 per ons menjadi US$ 79,00; dan Bitcoin dari US$ 67.400 per koin menjadi US$ 105.000 pada bulan Agustus 2025,” tulisnya.
Tonton: Robert Kiyosaki Ramal Depresi Global, Yang Siap yang Akan Makmur
Emas dan perak telah lama dianggap sebagai lindung nilai yang populer terhadap inflasi. Alasannya sederhana: Logam mulia ini tidak dapat dicetak begitu saja seperti uang fiat.
Bagaimana pendapatnya tentang Bitcoin?
Salah satu alasan Bitcoin menarik penggemar kripto adalah persediaannya yang terbatas. Tidak seperti mata uang fiat, Bitcoin tidak dapat dicetak sesuka hati oleh bank sentral. Sebaliknya, jumlah Bitcoin dibatasi hingga 21 juta oleh algoritma matematika.