kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kim Jong Un ajak perang Korsel untuk menarik perhatian Donald Trump


Sabtu, 20 Juni 2020 / 12:18 WIB
Kim Jong Un ajak perang Korsel untuk menarik perhatian Donald Trump
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. KCNA via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Dalam beberapa hari terakhir, Korea Utara terus memicu ketegangan dengan negara tetangganya, Korea Selatan. Banyak pihak menilai, aksi tersebut tampaknya bertujuan untuk merebut kembali perhatian pemerintah AS yang belakangan terganggu oleh masalah dalam negeri.

Melansir Reuters, Korea Utara meledakkan kantor penghubung bersama di sisi perbatasan pekan lalu, dan menyatakan diakhirinya dialog dengan Korea Selatan dan mengancam aksi militer.

Setelah tiga pertemuan bersejarah dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un gagal menghasilkan kesepakatan denuklirisasi, perhatian Presiden AS Donald Trump beralih ke tempat lain, termasuk epidemi virus corona, protes anti-rasisme dan pemilihan presiden November.

Baca Juga: Semenanjung Korea memanas, Presiden Korsel terima pengunduran diri Menteri Unifikasi

Kim, bagaimanapun, menghadapi konsekuensi nyata dunia atas perundingan yang gagal itu, di mana ekonomi Korea Utara yang terkena sanksi semakin terpukul oleh penguncian perbatasan yang diberlakukan untuk mencegah wabah virus corona. Kondisi ini berpotensi mengancam basis dukungannya di antara para elit dan militer.

Analis mengatakan, salah satu tujuan Kim dalam menyerang sekutu AS, Korea Selatan, adalah untuk mengingatkan Washington tentang masalah yang belum terselesaikan dengan Korea Utara.

Baca Juga: Segera rilis: Kapal selam rudal balistik baru Angkatan Laut Korut?

"Trump dapat merasakan kebutuhan untuk berbicara dengan Korea Utara untuk mengelola situasi untuk saat ini, dan secara terbuka mengklaim bahwa ia telah menangkal kemungkinan provokasi militer yang mengancam Kim," kata Chang Ho-jin, mantan sekretaris kebijakan luar negeri presiden Korea Selatan. 




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×