Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pada Oktober 2024 lalu, sebuah video warga Rusia yang berkulit kecokelatan dan berambut pirang sedang bersantai di pantai Korea Utara menjadi viral.
Pantai itu berada di Wonsan, di semenanjung Kalma — hamparan pantai timur Korea Utara yang kini menjadi rumah bagi puluhan hotel dan apartemen — dan merupakan artefak terbaru yang membingungkan dari ambisi besar Kim Jong Un.
Mengutip Business Insider, laporan tentang skala pastinya bervariasi dari sekitar 7.000 hingga 20.000 kamar, yang dapat menjadikan resor tersebut — yang disebut Wonsan Kalma — salah satu resor pantai milik satu entitas terbesar di planet ini.
"Ini jauh lebih besar daripada apa pun yang pernah dilakukan Kim dalam pariwisata," jelas Bruce W. Bennett, seorang pakar dalam urusan Korea Utara di RAND, mengatakan kepada Business Insider.
Pertanyaannya adalah siapa, tepatnya, yang akan berbondong-bondong ke sana.
Kedutaan Besar Korea Utara di London tidak menanggapi permintaan komentar terperinci.
Proyek resor yang pertama kali diumumkan pada tahun 2014 tersebut telah tertunda beberapa kali. Ketika penundaan pertama diumumkan pada tahun 2019, Kim mengatakan bahwa ia tidak ingin mengorbankan kualitas.
Baca Juga: Kim Jong Un Kirim Pasukan ke Ukraina, Janji Bantu Rusia 'Memusnahkan' Ukraina
Analis berspekulasi pada saat itu bahwa penundaan tersebut dapat disebabkan oleh pembatasan impor yang disebabkan oleh sanksi internasional.
Proyek ini juga terhenti selama pandemi COVID-19, tetapi sekarang dijadwalkan untuk dibuka pada bulan Juni. Ini berarti Korea Utara, yang sebagian besar menutup perbatasannya pada awal pandemi, dapat segera dibuka kembali untuk pariwisata internasional.
Negara itu menyambut sekelompok wisatawan pada bulan Februari, sebelum kembali menutup perbatasannya. Operator tur mengawasi dengan saksama.
Rowan Beard, salah seorang pendiri Young Pioneer Tours, perusahaan yang memimpin kunjungan baru-baru ini, belum melihat Wonsan Kalma. Ia mengatakan kepada Business Insider bahwa ia terkesan dengan apa yang didengarnya tentang tempat itu.
"Ada banyak fasilitas yang sangat keren di sana, tidak hanya dibangun untuk wisatawan," katanya. "Tempat itu juga dibangun untuk delegasi. Jadi ada ruang delegasi khusus dan kamar presidensial."
"Tempat itu besar sekali. Ini kota," tambahnya. "Seperti membangun Gold Coast dari awal."
Baca Juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Perintahkan Kesiapan Rudal Nuklir