kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kim Jong Un Kirim Surat ke Xi Jinping, Isinya Bikin Penasaran


Senin, 25 September 2023 / 06:15 WIB
Kim Jong Un Kirim Surat ke Xi Jinping, Isinya Bikin Penasaran
ILUSTRASI. Dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada Presiden Xi Jinping, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah berjanji untuk meningkatkan hubungan kerja sama dengan China. KCNA melalui REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada Presiden Xi Jinping, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah berjanji untuk meningkatkan hubungan kerja sama dengan Tiongkok. Hal tersebut diberitakan oleh media pemerintah Korea Utara KCNA pada hari Minggu (24/5/2023).

Melansir Reuters, surat tersebut merupakan balasan atas ucapan selamat yang dikirimkan Xi pada ulang tahun berdirinya Korea Utara bulan ini di mana presiden China telah menyatakan kesediaannya untuk memperkuat komunikasi strategis dan kerja sama tingkat kerja.

"Saya yakin... hubungan persahabatan dan kerja sama antara DPRK dan Tiongkok akan terus berkembang sesuai dengan tuntutan era baru dan keinginan kedua bangsa di masa depan," kata Kim dalam surat yang dikirimkan pada Kamis.

DPRK adalah inisial nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

Sebelumnya, Kim Jong Un baru saja mengunjungi Rusia selama sepekan di mana ia memperdalam “persekutuan dan hubungan persahabatan” dengan Presiden Vladimir Putin.

Baca Juga: Korea Utara Umumkan Kim Jong Un Sudah Kembali Pulang dari Rusia

Mengutip Military Times, selama perjalanan enam hari Kim ke Rusia, yang merupakan perjalanan luar negeri terpanjangnya sebagai pemimpin, kedua negara mengatakan mereka membahas peningkatan hubungan pertahanan. Akan tetapi, kedua negara tidak mengungkapkan langkah spesifik apa pun. 

Para ahli asing berspekulasi bahwa kedua negara, yang sama-sama terlibat dalam konfrontasi dengan Barat, berusaha mencapai kesepakatan transfer senjata yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×