Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi uji peluncur roket multipel super besar pada hari Sabtu. Hal itu sebagaimana dilaporkan kantor berita Korut KCNA pada hari Minggu (25/8).
Militer Korea Selata mengatakan, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak dekat ke laut di lepas pantai timurnya. Penembakkan roket tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian peluncuran dalam beberapa pekan terakhir di tengah pembicaraan denuklirisasi yang mandek.
Baca Juga: Jepang protes latihan militer Korea Selatan di sekitar pulau yang disengketakan
Foto yang dirilis media pemerintah Korea Utara menunjukkan roket diluncurkan dari tabung besar yang dipasang di belakang kendaraan roda delapan.
Para analis menilai, itu tampaknya menjadi sistem rudal baru keempat yang diluncurkan Korea Utara sejak perundingan denuklirisasi terhenti pada pertemuan puncak Februari antara Kim dan Presiden AS Donald Trump.
"Korea Utara harus meningkatkan pengembangan senjata strategis dan taktis baru untuk menghadapi ancaman militer yang terus meningkat dan tekanan ofensif pasukan bermusuhan," kata Kim pada hari Sabtu, menurut KCNA seperti dilansir Reuters, Minggu (25/8).
Ilmuwan muda Korea Utara yang mengembangkan rudal adalah "harta berharga dan kekayaan negara yang tidak dapat ditukar dengan apa pun," kata Kim.
Pada hari Sabtu, komentar KCNA mengatakan Korea Utara "tidak akan pernah melakukan barter keamanan strategis negara itu untuk bantuan sanksi."
Baca Juga: Korea Utara tembakkan lagi dua rudal balistik, Trump: AS-Korut punya hubungan baik
Para pejabat Amerika telah mencoba untuk memulai kembali perundingan macet dengan Korea Utara mengenai program senjata nuklir dan rudal balistiknya, yang mendapat sanksi besar.
Setelah tes terbaru, Trump kembali menggembar-gemborkan hubungannya yang baik dengan Kim dan mengatakan pemimpin Korea Utara itu "cukup lurus dengan saya."