kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.589.000   13.000   0,50%
  • USD/IDR 16.763   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Kim Jong-un Pamer Kapal Selam Nuklir Pertama Korea Utara, Dunia Waspada


Jumat, 26 Desember 2025 / 07:12 WIB
Kim Jong-un Pamer Kapal Selam Nuklir Pertama Korea Utara, Dunia Waspada
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memamerkan apa yang diklaim sebagai kapal selam bertenaga nuklir pertama milik negaranya. (dok/phl17.com)


Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memamerkan apa yang diklaim sebagai kapal selam bertenaga nuklir pertama milik negaranya. Kapal selam itu diperlihatkan saat Kim melakukan inspeksi langsung ke lokasi pembangunan.

The Telegraph melaporkan, dalam foto-foto yang dirilis media resmi Korea Utara, Kim terlihat mengunjungi kapal selam seberat sekitar 8.700 ton yang masih dalam tahap penyelesaian. Kapal ini disebut-sebut mampu meluncurkan rudal permukaan ke udara. Kim hadir bersama putrinya yang berusia 12 tahun, Kim Ju Ae serta sejumlah pejabat militer. 

Secara teknis, kapal selam biasanya dibangun dari bagian dalam ke luar. Dengan kondisi lambung yang tampak hampir rampung, para analis memperkirakan kapal ini bisa siap melaut dalam hitungan bulan.

Moon Geun-sik, mantan perwira kapal selam Korea Selatan sekaligus akademisi Universitas Hanyang di Seoul, menilai dari foto-foto tersebut mesin dan reaktor kemungkinan besar sudah terpasang.

“Ditampilkannya seluruh badan kapal mengindikasikan sebagian besar peralatan sudah terpasang dan kapal hampir siap diluncurkan ke laut,” ujarnya.

Kim Jong-un menyebut penyelesaian kapal selam ini sebagai perubahan “bersejarah” dalam memperkuat daya tangkal nuklir Korea Utara terhadap apa yang ia sebut sebagai ancaman musuh.

Baca Juga: Dokumen Rahasia AS Ungkap Ambisi Lama Putin terhadap Ukraina

Ia juga mengecam upaya Korea Selatan, yang didukung Amerika Serikat, untuk memiliki kapal selam bertenaga nuklir. Kim menyebut langkah tersebut sebagai tindakan ofensif yang “secara serius melanggar” keamanan dan kedaulatan maritim Korea Utara.

Pembangunan kapal selam ini dinilai sebagai upaya Pyongyang untuk menyaingi armada kapal selam nuklir Inggris, khususnya kelas Vanguard yang membawa rudal balistik dan hulu ledak nuklir.

Ini menjadi pertama kalinya sejak Maret lalu kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, merilis gambar kapal selam tersebut secara utuh. Sebelumnya, yang ditampilkan hanya bagian bawah kapal.

Dalam laporan terpisah, KCNA juga mengecam masuknya kapal selam nuklir Amerika Serikat ke pelabuhan Korea Selatan, yang disebut sebagai tindakan yang memperburuk ketegangan militer di Semenanjung Korea.

Pada Rabu lalu, Korea Utara juga meluncurkan uji coba rudal jarak jauh permukaan ke udara ke arah Laut Timur (yang juga berbatasan dengan Jepang). Uji coba itu, menurut KCNA, disaksikan langsung oleh Kim Jong-un dan berhasil menghancurkan target udara dari jarak sekitar 200 kilometer.

Militer Korea Selatan mengonfirmasi bahwa peluncuran rudal tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Baca Juga: Mengenal Carina Hong, Matematikawan 24 Tahun yang Mencetak Revolusi AI

Profesor studi internasional Universitas Ewha Womans, Leif-Eric Easley, menilai bahwa Pyongyang sendiri merupakan penyebab utama meningkatnya ketegangan di kawasan.

Menurutnya, meskipun Kim benar bahwa perlombaan kapal selam nuklir akan meningkatkan ketidakstabilan di kawasan, situasi ini justru dipicu oleh kebijakan Korea Utara sendiri, mulai dari penolakan diplomasi, ancaman nuklir terhadap negara tetangga, hingga pengalihan sumber daya besar untuk militer ketimbang pembangunan ekonomi rakyat.

KCNA juga mengungkap bahwa Kim Jong-un menerima pesan dari Presiden Rusia Vladimir Putin pada 18 Desember. Putin memuji partisipasi tentara Korea Utara dalam perang Ukraina sebagai bukti “persahabatan yang tak terkalahkan” antara Moskow dan Pyongyang.

Putin menyebut tahun 2025 sebagai tahun yang memiliki makna khusus bagi hubungan kedua negara.

Tonton: Klarifikasi Hashim Djojohadikusumo Soal Lahan Sawit Prabowo

Kesimpulan

Pemunculan kapal selam nuklir pertama Korea Utara menandai eskalasi serius dalam kemampuan militer Pyongyang dan memperkuat sinyal bahwa rezim Kim Jong-un semakin mengandalkan kekuatan nuklir sebagai alat tawar geopolitik. Langkah ini berpotensi memperdalam ketegangan di Semenanjung Korea, mempercepat perlombaan senjata regional, serta mempererat poros militer Korea Utara–Rusia di tengah konflik global yang semakin terpolarisasi.

Selanjutnya: Promo Payday Yoshinoya Diskon 50% untuk Combo Karaage Cuma sampai 31 Desember 2025

Menarik Dibaca: Promo Payday Yoshinoya Diskon 50% untuk Combo Karaage Cuma sampai 31 Desember 2025




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×