kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisah dramatis bagaimana kasus virus corona meledak di gereja dan rumah sakit Korsel


Kamis, 27 Februari 2020 / 14:08 WIB
Kisah dramatis bagaimana kasus virus corona meledak di gereja dan rumah sakit Korsel
ILUSTRASI. Wabah virus corona menyerang Korea Selatan. REUTERS/Kim Hong-Ji


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PYONG YANG. Korea Selatan telah mengumumkan ratusan kasus virus korona baru dalam waktu hanya beberapa hari. Hal ini langsung meningkatkan kewaspadaan penyakit menular ke tingkat yang tertinggi.

Lonjakan kasus berpusat di sekitar dua kelompok utama dari sebuah gereja di kota Daegu dan rumah sakit terdekat. Wabah baru ini telah mendorong angka penghitungan kasus terkonfirmasi Korea Selatan jauh lebih tinggi daripada tempat lain di luar China.

Virus ini pertama kali dikonfirmasi di negara itu pada 20 Januari ketika seorang wanita China berusia 35 tahun yang terbang dari Wuhan, China ke bandara internasional Incheon, diisolasi saat masuk ke negara itu.

Baca Juga: Update Virus Corona: Terjangkit 82.164,meninggal 2.801,sembuh 32.897 (27/2-13.00 WIB)

Dalam empat minggu setelah insiden itu, Korea Selatan berhasil menghindari wabah besar dengan hanya 30 orang yang tertular virus. Namun, banyaknya interaksi antara mereka yang kemudian dikonfirmasi sakit, ratusan orang pun langsung diidentifikasi sebagai orang yang kontak dengan pasien yang sakit.

Kondisi ini berubah dengan munculnya "Pasien 31."

Tidak jelas di mana Pasien 31 terinfeksi virus. Akan tetapi, pada hari-hari sebelum diagnosisnya, dia melakukan perjalanan ke tempat-tempat ramai di Daegu, serta di ibukota Seoul. Pada tanggal 6 Februari dia mengalami kecelakaan lalu lintas kecil di Daegu, dan memeriksakan dirinya ke rumah sakit pengobatan Oriental.

Baca Juga: Taiwan meningkatkan tingkat respons epidemi ke level tertinggi virus corona

Saat berada di rumah sakit itu, ia menghadiri layanan di cabang Daegu dari Gereja Shincheonji Yesus, pada 9 Februari dan sekali lagi pada 16 Februari.

Di sela-sela kunjungan itu, pada 15 Februari, para dokter di rumah sakit  menyarankan dia untuk dites virus corona, karena dia mengalami demam yang tinggi. Namun dia menolak. Sebaliknya, wanita itu pergi makan siang prasmanan dengan seorang teman di sebuah hotel. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar lokal Joongang Ilbo, wanita itu menyangkal bahwa dokter telah menyarankannya untuk dites.

Namun, ketika gejalanya memburuk, dokter mengatakan mereka sekali lagi menyarankannya untuk dites. Pada 17 Februari, dia akhirnya pergi ke rumah sakit lain untuk tes. Hari berikutnya, otoritas kesehatan mengumumkan bahwa dia adalah kasus ke-31 di negara tersebut.

Hanya dalam hitungan hari, angka korban terinfeksi di Korea Selatan telah melonjak ketika ratusan orang di Gereja Shincheonji dan daerah sekitarnya dinyatakan positif.

Baca Juga: Virus corona menyebar cepat di Korsel, latihan militer dengan AS ditunda

Pusat Pengendalian & Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah memperoleh daftar 9.300 orang yang telah menghadiri dua kebaktian gereja Shincheonji, sekitar 1.200 di antaranya mengeluh gejala seperti flu. Ratusan kasus kini telah dikonfirmasi di sana.

Cluster besar kedua muncul dari rumah sakit terdekat di Cheongdo, sebuah desa yang dekat dengan Daegu. Pihak berwenang sedang menyelidiki hubungan antara gereja di Daegu dan layanan pemakaman di rumah sakit, yang dihadiri sejumlah anggota gereja dari 31 Januari - 2 Februari. Jika dikonfirmasi, itu berarti Pasien 31 dapat dihubungkan dengan kedua kluster. Antara daerah Daegu dan Cheongdo, wilayah tersebut mencakup sekitar 80% dari kasus di seluruh Korea Selatan.

Baca Juga: Total kasus capai 1.261, Korsel denda warga yang tolak dites virus Rp 34,850 juta

Pihak berwenang masih menyelidiki bagaimana Pasien 31 tertular virus, tidak memiliki catatan baru-baru ini tentang perjalanan ke luar negeri atau kontak yang sebelumnya diketahui dengan kasus-kasus lain yang dikonfirmasi.

Hampir semua kota besar dan provinsi di Korea Selatan sekarang telah melaporkan beberapa infeksi. Namun, Daegu, tempat gereja itu berada, dan di dekat Gyeongbuk, di mana rumah sakit itu berada, sejauh ini merupakan kasus terbanyak. Sedangkan Seoul, wilayah metropolitan yang berpenduduk lebih dari 25 juta orang, hanya memiliki porsi kecil kasus virus corona.

Baca Juga: WHO: Kita dalam pertarungan melawan virus corona yang bisa kita menangkan

“Virus corona lebih menular dan menyebar dengan cepat selama tahap awal wabah, dan oleh karena itu diperlukan tindakan pencegahan mengingat kemungkinan bahwa virus dapat berkembang menjadi penyebaran nasional dari penyebaran komunitas,” jelas menteri kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo.

Baca Juga: Thailand keluarkan travel advice ke 9 negara dengan wabah corona, ini daftarnya

“Kami meyakini, minggu depan hingga 10 hari ke depan akan sangat penting untuk menentukan sejauh mana penyebaran virus corona,” tambahnya.




TERBARU

[X]
×