kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Kisah warga New York dan California masuki fase baru krisis corona


Sabtu, 21 Maret 2020 / 08:28 WIB
Kisah warga New York dan California masuki fase baru krisis corona
ILUSTRASI. Seorang lelaki dengan masker bedah berjalan di depan New York Stock Exchange (NYSE) ketika virus corona baru terus memengaruhi pasar saham di Manhattan, New York City, New York, AS, 16 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Hanya dua lusin orang berkeliaran di luar Dolby Theatre Hollywood di Los Angeles, rumah dari acara Piala Oscar, sebuah area yang biasanya penuh oleh ratusan turis saban harinya.

Zane Alexander, warga Los Angeles, California, mengatakan, dia sedang dalam perjalanan untuk mengambil gaji terakhirnya. Dia bekerja di tim apotik lapangan untuk ganja medis, pekerjaan yang biasanya membuatnya di luar. 

Alexander bilang, ia mendapat pemberitahuan Kamis (20/3) malam bahwa timnya dibubarkan sampai pemberitahuan lebih lanjut. "Benar-benar bisa dimengerti," kata pria 27 tahun ini. Tapi, "Saya sungguh berharap bukan itu masalahnya".

Baca Juga: Tegas batasi penyebaran virus corona di Prancis, popularitas Macron melonjak

Sementara Jerry Rasmussen, duduk di bangku publik saat langit cerah sambil membaca San Francisco Chronicle di lingkungan pusat Kota Cole Valley, California, dengan pembersih tangan, sarung tangan, dan masker di sampingnya.

"Saya pikir, berada di luar seperti ini cukup aman, selama saya tidak terlalu dekat dengan siapa pun," kata pensiuanan 73 tahun ini kepada Reuters.

Peralatan medis

Cuomo meminta lebih banyak tenaga medis dan persediaan, seperti ventilator dan masker pelindung, untuk menangani kasus-kasus virus corona yang bisa membanjiri rumahsakit di negara bagiannya yang berpenduduk hampir 20 juta jiwa.

"Ventilator untuk perang (melawan virus corona) ini adalah misil saat Perang Dunia Kedua," kata Cuomo seperti dilansir Reuters. 

Gubernur New York menyatakan, negara akan "membayar premi" kepada perusahaan-perusahaan yang bisa menyediakan lebih banyak alat pelindung diri, sarung tangan, dan masker. Dia meminta perusahaan yang mampu membuat produk-produk itu untuk "menjadi kreatif."

Baca Juga: Parah, Italia catatkan rekor jumlah kematian corona terbanyak dalam 24 jam

Sebelumnya, Cuomo mengeluarkan perintah yang mengamanatkan semua tenaga kerja yang tidak penting untuk tinggal di rumah dan semua bisnis yang tidak penting untuk tutup. "Tetap di dalam rumah, pergi keluar untuk berolahraga sendirian," ujarnya.

Lebih dari 1.000 kasus virus corona telah terkonfirmasi di California, dengan 19 orang meninggal. New York memiliki 7.102 kasus dengan 4.408 di antaranya berada di New York City, kota terbesar di AS dengan 8,5 juta penduduk. Sebanyak 38 orang meninggal di negara bagian itu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×