kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.217   5,00   0,03%
  • IDX 6.864   -14,20   -0,21%
  • KOMPAS100 999   -3,10   -0,31%
  • LQ45 763   -2,26   -0,29%
  • ISSI 226   -0,55   -0,24%
  • IDX30 393   -1,27   -0,32%
  • IDXHIDIV20 454   -1,69   -0,37%
  • IDX80 112   -0,33   -0,30%
  • IDXV30 114   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 127   -0,65   -0,51%

Kisah Warren Buffett Tolak Permintaan Pinjaman Anaknya untuk Renovasi Dapur


Jumat, 30 Mei 2025 / 20:10 WIB
Kisah Warren Buffett Tolak Permintaan Pinjaman Anaknya untuk Renovasi Dapur
Warren Buffett bersama putrinya Susan Alice Buffett di pemutaran perdana film The Post di Washington, 14 Desember 2017. Foto oleh Future Image via Reuters


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Warren Buffett pernah menolak permintaan pinjaman dari putrinya, Susan Buffett, sebesar US$ 41.000 (sekitar Rp 660 juta) untuk merenovasi dapur. Momen ini menjadi pelajaran penting tentang kemandirian finansial.

Saat itu, Susan dan suaminya tinggal di rumah kecil dan sempit di Washington, D.C. Setelah kelahiran anak mereka, pasangan ini ingin memperluas dapur agar bisa menempatkan meja makan dan membuat akses ke taman.

Ketika Susan meminta pinjaman kepada ayahnya, Buffett hanya menjawab singkat: “Kenapa tidak ke bank saja?”

Baca Juga: Bangun Kekayaan dari Titik Nol, Cek Strategi yang Dilakukan Warren Buffett

Ia menjelaskan, anak-anak tidak seharusnya mendapat keistimewaan hanya karena nama besar orang tua. 

Ia menganalogikan, "Seorang quarterback tidak otomatis menjadi starter di tim Nebraska hanya karena ayahnya dulu bermain di sana."

Kisah ini pertama kali diceritakan Susan dalam wawancara tahun 2006, dan kembali diangkat dalam film dokumenter HBO Becoming Warren Buffett tahun 2017.

“Aku merasa ini hanya pinjaman, bukan meminta uang. Aku pikir, ayolah, masa tidak bisa dibantu?” kata Susan saat itu seperti dikutip dari VnExpress.

Namun, Buffett bersikukuh. Ia ingin anak-anaknya belajar bertanggung jawab secara finansial. 

“Ayah selalu mengajarkan kami banyak hal sepanjang hidup. Tapi kurasa, pada titik tertentu, pelajaran itu bisa berhenti,” ujar Susan sambil tertawa.

Baca Juga: Strategi yang Dilakukan Warren Buffett untuk Bangun Kekayaan dari Titik Nol

Meski dikenal dermawan dan telah menyumbangkan miliaran dolar untuk kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan, Buffett tetap tegas dalam urusan keluarga. Baginya, kemandirian adalah nilai utama.

Kini di usia 94 tahun, Buffett berkomitmen menyumbangkan 99,5% hartanya, yang diperkirakan mencapai US$ 157 miliar, kepada yayasan amal. 

Dana ini akan dikelola oleh ketiga anaknya setelah ia wafat. Ia juga telah menunjuk penerus mereka jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

“Saya tidak ingin membentuk dinasti, atau membuat rencana yang melebihi generasi anak-anak saya,” tulis Buffett dalam surat kepada para pemegang saham tahun lalu.

Meski begitu, menurut Susan, ayahnya tidak sepelit yang banyak orang kira. 

“Saya sebenarnya setuju dengan filosofi bahwa anak-anak tidak perlu langsung diberi banyak uang. Tapi ayah saya sering disalahpahami soal itu,” ujarnya kepada Business Insider tahun 2017.

Baca Juga: Membangun Kekayaannya dari Nol , Ini 5 Teknik Warren Buffett yang Bisa Dicontek

“Saya sangat bersyukur dengan orang tua saya dan semua yang telah mereka berikan. Tapi jelas, kami tidak akan menerima warisan US$ 50 miliar. Dan memang tidak seharusnya begitu.”

Kini, Susan memimpin Sherwood Foundation, yang telah menyumbang lebih dari US$ 1 miliar untuk pendidikan, kesehatan, dan keadilan sosial di Nebraska. 

Ia juga menjabat sebagai ketua Susan Thompson Buffett Foundation, yang mendukung beasiswa perguruan tinggi dan hak reproduksi perempuan.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×