kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisaran harga vaksin Covid-19 maksimal US$ 40 per dosis?


Selasa, 28 Juli 2020 / 05:20 WIB
Kisaran harga vaksin Covid-19 maksimal US$ 40 per dosis?
ILUSTRASI.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Koordinator skema pendanaan vaksin virus corona global tengah mencari berbagai potensi harga untuk vaksin Covid-19, dengan harga US$ 40 per dosis sebagai angka tertinggi dalam kisaran itu, menurut salah satu wakil pemimpin proyek pada Senin (27/7).

Mengutip Reuters, Selasa (28/7), Seth Berkley, kepala eksekutif vaksin GAVI yang memimpin fasilitas COVAX mengatakan fasilitas itu tidak memiliki target harga spesifik untuk vaksin Covid-19. 

Pihaknya juga akan berusaha untuk menegosiasikan penetapan harga berjenjang untuk negara yang lebih kaya dan negara-negara miskin.

 Asal tahu saja, fasilitas COVAX dirancang untuk memastikan akses global yang adil untuk vaksin Covid-19 

Baca Juga: Partai Republik AS tawarkan rencana bantuan atasi virus corona, oposisi menentang

Berkley menolak komentar dari sumber-sumber Uni Eropa pekan lalu yang mengatakan fasilitas COVAX menargetkan harga US$ 40 untuk vaksin Covid-19 bagi negara-negara kaya.

Sumber-sumber Uni Eropa mengatakan bahwa Uni Erop akan berusaha untuk mengamankan kesepakatan yang lebih murah di luar skema COVAX.

"Ada sejumlah besar angka, dan mereka (sumber Uni Eropa) mengeluarkan angka tertinggi," kata Berkley dalam sebuah wawancara. 

Dalam presentasi kepada para pejabat Uni Eropa, dia mengatakan bahwa para pejabat COVAX telah memberikan "berbagai harga yang berbeda".

"Dan itu (US$ 40) adalah harga maksimum dalam kisaran untuk negara-negara berpenghasilan tinggi, daripada harga yang ditentukan," katanya kepada Reuters.

COVAX dipimpin bersama oleh GAVI, WHO dan Koalisi CEPI untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi dan dirancang untuk menjamin akses yang cepat dan merata secara global terhadap vaksin Covid-19 begitu dikembangkan.

Tujuannya adalah untuk mengamankan pasokan dan memberikan 2 miliar dosis di seluruh negara yang mendaftar pada akhir 2021.

GAVI mengatakan, awal bulan ini bahwa lebih dari 75 negara telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan COVAX.

Berkley mengatakan sebagian besar vaksin sangat awal dalam proses pengujian sehingga terlalu dini untuk mengetahui berapa harga akhirnya.

“Yang benar adalah tidak ada yang tahu berapa harganya, karena kami tidak tahu vaksin (potensial COVID) mana yang akan berfungsi,” katanya.

Dia mengatakan pertanyaan tentang teknologi mana yang paling efektif, apakah vaksin akan menjadi dosis tunggal atau ganda, atau apa hasil dari fasilitas manufaktur yang masih belum terjawab. Yang jelas, semua faktor itu akan mempengaruhi harga akhir vaksin.

Berkley mengatakan, COVAX telah mulai menyusun estimasi berdasarkan apa yang diketahui, tetapi tidak ada harga yang pasti. “Tantangannya adalah mencoba mengeluarkan biaya. Siapapun yang memberi tahu Anda bahwa mereka tahu tidak jujur. "

Berkley menambahkan, para pembuat obat sering menggunakan pendekatan harga berjenjang, di mana negara-negara miskin membayar satu harga, negara-negara berpenghasilan menengah dengan harga lebih tinggi, dan negara-negara kaya membayar harga tertinggi.

Baca Juga: Siap produksi 500 juta dosis, Moderna uji coba vaksin corona ke 30.000 orang

Dia mengatakan tidak jelas apa yang akan diusulkan oleh produsen vaksin Covid-19 potensial, tetapi mereka mencoba mengedepankan perkiraan biaya berdasarkan apa yang mereka ketahui sejauh ini.

“Anda akan memiliki kisaran harga yang berbeda, tergantung pada yang mana (kandidat vaksin) yang akan berhasil.

"Terus terang, kemungkinan kita akan memiliki harga lebih rendah mengingat volume besar yang kita coba akses di sini."

Menurut Berkley, COVAX dan beberapa lainnya juga memasukkan "speed premium" ke dalam biaya vaksin COVID-19 yang mendorong perusahaan untuk membuat jutaan dosis berisiko, bahkan sebelum mereka tahu apakah calon vaksin mereka berfungsi.

"Kami melihat itu sebagai 15% atau 20% dari berapa biayanya," katanya.




TERBARU

[X]
×