Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID -Â WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat kontroversi dalam cuitannya di Twitter. Kali ini ia menyebut kepala intelijen As sebagai orang yang naif.
Pernyataan Trump tersebut adalah respons atas laporan intelijen terkait Iran, Korea Utara dan sejumlah ancaman nasional lainnya.
Dilansir dari South China Morning Post, para pemimpin badan intelijen As dalam kesaksian di depan komite senat memberikan pandangan yang berbeda dengan Trump terkait Iran dan Korea Utara.
Dalam laporannya, lembaga intelijen As memiliki pandangan yang lebih lunak terkait kebijakan nuklir Iran. Hal ini bertolak belakang dengan kebjakan luar negeri Trump yang sangat anti terhadap program tersebut.
Mendengar laporan tersebut, Trump menyerang komunitas intelijennya sendiri dengan sebutan naif pada Iran. Ia pun menyebut para pejabat intelijen As harus kembali ke bangku sekolah.
"Orang-orang Intelijen tampaknya sangat pasif dan naif terkait bahaya yang dimiliki Iran. Mereka salah!," tulis Trump dalam cuitannya. "Mungkin Intelijen harus kembali ke sekolah!".
Trump juga menggembar-gemborkan apa yang dia katakan sebagai keberhasilannya di Suriah. Di mana dia telah membuat sekutunya khawatir karena mengumumkan penarikan pasukan AS secara tiba-tiba.
Ia pun mengklaim keberhasilannya di Korea Utara, karena mampun membujuk Kim Jong-un untuk menyerahkan senjata nuklir.
Namun dalam kesaksian kepada kongres, para kepala intelijen negara menentang semua klaim tersebut itu.