Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran bertahan di bawah level pra-pandemi pekan lalu, sementara belanja konsumen meningkat dengan solid, menempatkan ekonomi di jalur untuk penyelesaian yang kuat hingga 2021.
Tetapi tekanan harga terus meningkat, dengan ukuran inflasi yang mendasari mencatat kenaikan tahunan terbesar sejak 1980-an di bulan November.
Mengutip Reuters, laporan yang dirilis Kamis (23/12) itu datang ketika negara itu sedang berjuang dengan kebangkitan infeksi Covid-19, didorong oleh Delta dan varian Omicron yang sangat menular, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama.
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara tidak berubah pada penyesuaian musiman 205.000 untuk pekan yang berakhir 18 Desember, kata Departemen Tenaga Kerja. Awal bulan ini, klaim turun ke level yang terakhir terlihat pada 1969.
Baca Juga: Wall Street Melemah, Nasdaq Anjlok 2% Imbas Investor Melepas Saham Teknologi
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 205.000 aplikasi untuk minggu terakhir. Klaim telah menurun dari rekor tertinggi 6,149 juta pada awal April 2020.
Permohonan biasanya meningkat selama bulan-bulan musim dingin, tetapi kekurangan pekerja yang akut telah mengganggu pola musiman itu, mengakibatkan jumlah klaim yang disesuaikan secara musiman lebih rendah dalam beberapa minggu terakhir.
Dengan mengabaikan volatilitas mingguan, pasar tenaga kerja semakin ketat, dengan tingkat pengangguran di level terendah 21-bulan 4,2%.
"Penumpukan bulan Desember yang normal dalam PHK lebih tidak terdengar dari biasanya tahun ini, menghasilkan tingkat klaim yang rendah secara historis dalam istilah yang disesuaikan secara musiman," kata Lou Crandall, kepala ekonom di Wrightson ICAP di Jersey City.
Ada rekor 11,0 juta lowongan pekerjaan pada akhir Oktober. Upah yang lebih tinggi karena perusahaan berebut pekerja yang langka membantu menopang pengeluaran konsumen.
Sebuah laporan terpisah dari Departemen Perdagangan pada hari Kamis menunjukkan belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga kegiatan ekonomi AS, naik 0,6% bulan lalu.
Data untuk Oktober direvisi naik menunjukkan pengeluaran naik 1,4% bukannya 1,3% seperti yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan belanja konsumen naik 0,6%.
Layanan seperti perjalanan selama liburan Thanksgiving menyumbang sebagian besar kenaikan belanja konsumen. Pengeluaran barang lebih lemah setelah orang Amerika memulai belanja liburan mereka lebih awal untuk menghindari rak kosong karena kekurangan.
Ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan 2,3% pada kuartal ketiga, dengan belanja konsumen naik pada kecepatan 2,0%. Perkiraan pertumbuhan untuk kuartal keempat setinggi 7,2%.
Untuk keseluruhan tahun 2021, ekonomi diperkirakan akan tumbuh 5,6%, yang akan menjadi yang tercepat sejak 1984, menurut survei ekonom Reuters. Ekonomi mengalami kontraksi 3,4% pada tahun 2020.
Tapi awan gelap membayangi prospek ekonomi tahun depan. Infeksi Covid-19 melonjak dan anggaran investasi domestik senilai $1,75 triliun yang ditandatangani Presiden Joe Biden yang dikenal sebagai Build Back Better, yang bertujuan untuk memperluas jaring pengaman sosial dan mengatasi perubahan iklim, mengalami pukulan pada hari Minggu ketika Senator Demokrat moderat Joe Manchin mengatakan dia tidak akan melakukannya. mendukungnya.
Baca Juga: The Fed memberi sinyal kenaikan suku bunga pada tahun 2022 saat inflasi naik
Itu mendorong para ekonom untuk memangkas perkiraan pertumbuhan mereka untuk tahun depan.
Inflasi meningkat lebih lanjut di bulan November. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah menguap, naik 0,5% setelah kenaikan serupa di bulan Oktober.
Dalam 12 bulan hingga November, indeks harga PCE inti meningkat 4,7%. Itu adalah peningkatan terbesar sejak 1980-an dan mengikuti kenaikan 4,2% tahun-ke-tahun di bulan Oktober.
