kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Koin Emas dan Perak Langka, Robert Kiyosaki: Akhir Uang Palsu Sudah Dekat


Selasa, 27 September 2022 / 10:38 WIB
Koin Emas dan Perak Langka, Robert Kiyosaki: Akhir Uang Palsu Sudah Dekat
Koin Emas dan Perak Langka, Robert Kiyosaki: Akhir Uang Palsu Sudah Dekat


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penulis buku keuangan terpopuler ‘Rich Dad, Poor Dad’ Robert Kiyosaki memperingatkan para pengikutnya bahwa akhir uang atau dolar palsu sudah dekat. 

Hal ini ditandai dengan kelangkaan koin emas dan perak di pasaran.

Mengutip Findbod, Selasa (27/9), Robert Kiyosaki menyarankan agar mengoleksi aset terbaik yang menurutnya menjanjikan yakni perak dan emas. Namun dari dua komoditas investasi ini, ia lebih menyarankan mengoleksi perak karena harga emas saat ini sudah tinggi.

Dalam sebuah tweet pada 20 September 2022, Robert Kiyosaki menyarankan agar investor tetap aman dengan berinvestasi di perak yang dia catat kemungkinan akan reli menuju US$ 500.

Baca Juga: Peringatkan Kehancuran Ekonomi AS, Robert Kiyosaki Sarankan Investasi di 3 Aset Ini

“Menelepon Jerry Williams, dealer emas dan perak tepercaya saya. Dia berkata, Saya tidak bisa mendapatkan koin emas atau perak. Mint tidak akan menjual saya lagi. Bagi saya ini berarti akhir dari FAKE US$ telah tiba," ujar Robert Kiyosaki.

Seperti yang dinyatakan dalam tweet sebelumnya, harga perak akan menuju ke level US$ 100 hingga US$ 500. 

"Dapatkan beberapa aset ini. Lindungi dirimu sendiri dari kehancuran pasar,” kata Kiyosaki.

Sikap bullish Kiyosaki pada perak muncul setelah dia sebelumnya menyatakan bahwa emas itu mahal, menjadikannya aset investasi yang tidak diinginkan dalam kondisi pasar saat ini.

Baca Juga: Elon Musk Mengajarkan Pelajaran Kepemimpinan dalam Dua Kalimat

Pada saat yang sama, dalam sebuah tweet pada 25 September, Kiyosaki mengulangi keberatannya terhadap kebijakan Federal Reserve dalam upaya untuk menahan inflasi yang meroket.

Dia percaya bahwa The Fed bertanggung jawab atas kenaikan inflasi, dengan lembaga tersebut beralih ke kenaikan suku bunga.

Kiyosaki juga menunjukkan bahwa kebijakan Fed kemungkinan akan menghancurkan ekonomi Amerika Serikat sambil meminta investor untuk menempatkan dana mereka di belakang uang sungguhan. Dia mengutip Bitcoin (BTC), emas, dan perak sebagai aset yang tangguh untuk diinvestasikan.

Khususnya, Kiyosaki telah menyatakan bahwa kehancuran pasar terbesar dalam sejarah dunia akan datang saat mencari emas, perak, dan Bitcoin. Seperti dilansir Finbold pada 14 September, Kiyosaki menyatakan bahwa Bitcoin akan menjalani revolusi yang signifikan.

Selanjutnya, Kiyosaki baru-baru ini membagikan pendapatnya tentang dorongan regulasi cryptocurrency Amerika Serikat yang sedang berlangsung. Ini setelah Gedung Putih merilis Perintah Eksekutif yang mengarahkan lembaga Federal untuk mempelajari pengembangan aset digital.

Baca Juga: Elon Musk, Bill Gates dan Robert Kiyosaki Satu Suara Soal Resesi Ekonomi Global

Akibatnya, arahan memuncak di Gedung Putih merilis kerangka peraturan kripto pertama yang menekankan pentingnya memiliki undang-undang untuk melindungi konsumen karena risiko yang terkait dengan aset digital.

Salah satu proposal yang diajukan adalah untuk membentuk mata uang digital yang diterbitkan bank sentral (CBDC) untuk melawan pengaruh aset digital pribadi. Namun, Kiyosaki memperingatkan bahwa arahan Biden terhadap peraturan kripto dapat disamakan dengan visi totaliter Orwell pada tahun 1984.

Secara khusus, Kiyosaki percaya bahwa gagasan CBDC dapat dilihat sebagai spyware Federal Reserve.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×