kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.725   32,00   0,19%
  • IDX 8.127   1,36   0,02%
  • KOMPAS100 1.130   -0,26   -0,02%
  • LQ45 809   -1,81   -0,22%
  • ISSI 283   0,94   0,33%
  • IDX30 425   -0,23   -0,05%
  • IDXHIDIV20 486   -3,35   -0,69%
  • IDX80 124   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 133   -0,20   -0,15%
  • IDXQ30 134   -0,98   -0,73%

Komentar Trump soal Ukraina Picu Harapan dan Kekhawatiran di Eropa


Rabu, 24 September 2025 / 20:41 WIB
Komentar Trump soal Ukraina Picu Harapan dan Kekhawatiran di Eropa
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi isyarat, saat ia menaiki Air Force One, saat ia berangkat ke New York di Joint Base Andrews, Maryland, Amerika Serikat, 11 September 2025. REUTERS/Ken Cedeno


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - LONDON/BERLIN/BRUSSELS. Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mendukung Ukraina merebut kembali seluruh wilayahnya dari Rusia memunculkan campuran rasa lega sekaligus curiga di Eropa. 

Banyak pihak menilai komentar itu bisa menjadi sinyal bahwa Washington tengah bersiap mengurangi perannya, sehingga beban dukungan terhadap Kyiv lebih banyak ditanggung Eropa.

Trump melalui Truth Social menyampaikan pernyataan yang dianggap sebagai perubahan besar dari sikapnya sebelumnya. 

Baca Juga: Trump Mendesak Ukraina Membuat Kesepakatan untuk Akhiri Perang dengan Rusia

Sebelumnya, ia mendorong Ukraina menyerahkan sebagian wilayah demi mengakhiri perang, bahkan bulan lalu menjamu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska dengan penuh kehormatan.

Namun, belum jelas apakah pernyataan tersebut akan diikuti perubahan kebijakan nyata. Kondisi ini membuat Eropa diperkirakan harus menanggung lebih banyak kebutuhan Ukraina, baik dalam hal senjata maupun pembiayaan.

Neil Melvin, Direktur Keamanan Internasional di RUSI, mengatakan komentar Trump memberi kesan pemahaman barunya terhadap konflik. 

“Ia mengakui perang ini lebih rumit dan tampak frustrasi dengan Putin. Itu bisa dianggap sebagai keberhasilan diplomasi Ukraina dan Eropa,” kata Melvin kepada Reuters. 

Meski begitu, ia menilai Trump tetap menjaga ambiguitas strategis dengan memberi semangat pada Ukraina tanpa benar-benar memastikan dukungan AS.

Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul menyambut baik pernyataan Trump, namun menekankan perlunya Eropa meningkatkan peran. 

Baca Juga: Putin kepada Trump: Soal Ukraina, Rusia Tidak Akan Mundur dari Tujuan Awal

“Tidak semua negara Eropa memenuhi janji mereka kepada Ukraina. Kita harus mencari opsi finansial dan militer lain, meski itu tidak akan mudah,” ujarnya.

Sejumlah pejabat Eropa juga menafsirkan pernyataan Trump sebagai tanda bahwa tanggung jawab kini dialihkan ke Eropa. “Dia seperti sedang berpamitan. Tapi itu bisa berubah besok,” kata seorang pejabat Eropa Barat.

Dampak langsung pun terlihat di pasar. Saham pertahanan Eropa menguat pada perdagangan Rabu pagi, sementara obligasi internasional Ukraina justru melemah. 

Viktor Szabo, manajer portofolio Aberdeen Investments, mengingatkan agar komentar Trump tetap disikapi dengan skeptis. 

“Uni Eropa jelas bersedia meningkatkan dukungan. Namun Rusia sebagai pihak agresor sama sekali tidak menunjukkan niat yang sama,” katanya.

Sebelumnya, Trump sempat menyatakan bisa mengakhiri perang hanya dalam 24 jam jika terpilih kembali. 

Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Picu Kebakaran dan Evakuasi di Rostov Rusia

Namun setelah pertemuan buruk dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Gedung Putih Februari lalu, para pemimpin Eropa gencar meyakinkan Trump bahwa Rusia sepenuhnya bertanggung jawab atas perang yang dimulai sejak 24 Februari 2022.

Menurut peneliti Chatham House, Jaroslava Barbieri, Trump kini mulai sadar telah dimanfaatkan Putin. “Trump mencari jalan keluar agar tetap terlihat sebagai perantara damai yang efektif, dengan menggeser beban ke Rusia dan Eropa,” katanya.

Sejak awal perang, AS menjadi pendukung terbesar Ukraina, khususnya dalam pasokan senjata. Namun Trump menuntut Eropa menanggung lebih banyak biaya pertahanan. 

Sejauh ini, beberapa anggota NATO memang sudah meningkatkan belanja militer dan memasok sistem pertahanan udara ke Ukraina.

Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Picu Kebakaran di Depot Minyak Sochi, Rusia

Meski begitu, para analis menilai sikap Trump masih bisa berubah sewaktu-waktu. 

“Kita hanya selangkah telepon dari Putin untuk melihat pergeseran kembali. Karena itu, delapan bulan pertama masa pemerintahannya sudah mengikis kepercayaan Eropa, dan komentar ini belum cukup memulihkannya,” ujar Melvin.

Selanjutnya: Pemerintah Klarifikasi Polemik Impor BBM Swasta: Bukan Dibatasi, Melainkan Diatur

Menarik Dibaca: Lagu Tabola Bale & Stecu-Stecu Masuk Daftar TikTok Songs of The Summer 2025 Indonesia




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×