Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping mengatakan China tengah menghadapi situasi gawat lantaran jumlah kematian akibat wabah virus corona melonjak menjadi 42 orang.
Mengutip Reuters, Minggu (26/1), China juga mengumumkan pembatasan transportasi lebih lanjut.
Dengan lebih dari 1.400 orang terinfeksi di seluruh dunia, sebagian besar dari mereka di China, Hong Kong menyatakan darurat virus, membatalkan eprayaan dan membatasi kontak ke daratan China.
Australia mengkonfirmasi empat kasus pertamanya pada Sabtu (25/1), Malaysia mengkonfirmasi empat kasus dan Prancis melaporkan kasus pertama di Eropa pada Jumat ketika otoritas kesehatan di seluruh dunia berjuang untuk mencegah penyebaran virus ini.
Baca Juga: Giliran Malaysia mengumumkan tiga kasus orang terinfeksi virus corona
Mengutip Wall Street Journal, Amerika Serikat tengah mengatur penerbangan charter pada Minggu (26/1) untuk membawa warga negara dan diplomatnya kembali dari Wuhan.
Di Hong Kong, ada lima kasus terkonfirmasi. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan penerbangan dan perjalanan kereta api super cepat antar kota dan Wuhan akan dihentikan. Sekolah-sekolah di Hong Kong yang saat ini sedang libur tahun baru Imlek akan tetap ditutup hingga 17 Februari.
Xi mengadakan pertemuan dengan para pejabat pada Sabtu untuk membahas langkah-langkah untuk memerangi wabah virus corona yang penyebarannya semakin cepat.
Hingga pukul 8 malam waktu setempat pada Sabtu (25/1) jumlah kematian di China akibat virus corona meningkat menjadi 42 orang. Sekitar 1.372 orang di China terinfeksi virus ini.
Virus ini juga telah terdeteksi di Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal dan Amerika Serikat.
Di Provinsi Hubei, di mana kota Wuhan berada, para pejabat meminta masker dan pakaian pelindung.
"Kami terus mendorong pengendalian dan pencegahan penyakit.. Tetapi saat ini kami sedang menghadapi krisis kesehatan masyarakat yang sangat parah," kata Hu Yinghai, wakil direktur jenderal Departemen Urusan Sipil dalam jumpa pers.
Baca Juga: Hindari penyebaran virus corona, Starbucks dan McDonald's di Hubei tutup seminggu
Penyedia jasa ride hailing Didi Chuxing menyatakan mereka menghentikan layanan antar kota dari dan ke Beijing mulai Minggu (26/1), sementara pemerintah ibu kota juga akan menghentikan operasional bus antar jemput antar provinsi.
Televisi China, mengutip pengumuman dari asosiasi industri pariwisata China mengatakan negara itu akan menghentikan semua rombongan wisata baik di dalam maupun di luar negeri, mulai Senin (27/1).
Wuhan sudah melarang transportasi sejak Kamis, dan pihak berwenang juga telah memberlakukan pembatasan transportasi di hampir seluruh provinsi Hubei.