Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pandemi virus corona mendorong ekonomi Korea Selatan ke dalam kontraksi terbesar sejak 2008 pada kuartal pertama, ketika pemberlakuan isolasi diri menekan konsumsi, membuat bisnis tutup dan perdagangan global merosot.
Melansir Reuters, Bank of Korea mengatakan pada Kamis (23/4/2020), Produk Domestik Bruto (PDB) Korsel mengalami penurunan sebesar 1,4% yang disesuaikan secara musiman pada kuartal pertama dari tiga bulan sebelumnya. Angka tersebut mengalami penurunan lebih kecil dari kontraksi 1,5% yang terlihat dalam survei Reuters dan membalikkan pertumbuhan 1,3% pada kuartal keempat.
Menyoroti tantangan dalam permintaan domestik, konsumsi swasta menyusut 6,4% pada kuartal satu untuk menandai pembacaan terburuk sejak kontraksi 13,8% pada kuartal pertama 1998, masa di mana terjadi Krisis Keuangan Asia.
Baca Juga: Doa Trump: Saya harap Kim Jong Un lekas sembuh
"Ekonomi kemungkinan akan terkontraksi untuk setidaknya seperempat lagi karena masa sulit akan terus terjadi untuk sektor ekspor," jelas Moon Jung-hui, seorang ekonom di KB Bank kepada Reuters.
Dia menambahkan, "Konsumsi akan membaik terutama pada peningkatan pengeluaran fiskal, tetapi ekspor barang-barang utama termasuk produk petrokimia akan menderita."
Reuters menyebut, sejak akhir Januari, ekonomi Korsel telah dilumpuhkan oleh kebijakan isolasi di seluruh negeri, yang membuat bisnis dan toko tutup sehingga para pekerja terjebak di rumah.
Baca Juga: Warga Korea Selatan mulai kembali bekerja ke kantor dan memadati mall
Pemerintah pada hari Minggu mulai melonggarkan beberapa aturan jarak sosial, tetapi ekonomi terbesar keempat Asia itu berputar menuju resesi teknis pertama sejak 2003, yang didefinisikan sebagai dua perempat penurunan, karena pandemi menghambat pemulihan ekspor.