Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Data Kamis menunjukkan ekspor turun 2% dari kuartal keempat, sementara investasi konstruksi dan investasi modal masing-masing naik 1,3% dan 0,2%.
Tingkat ekspor selama 20 hari pertama April anjlok hampir 27%, dan pengiriman diprediksi akan menyusut lebih lanjut selama beberapa bulan mendatang karena mitra dagang utama seperti Eropa dan Amerika Serikat tetap melakukan penguncian.
Baca Juga: Korea Selatan tetap gelar pemilu di tengah wabah corona, begini suasananya
Jika dibandingkan dari tahun sebelumnya, ekonomi Korsel tumbuh 1,3% pada kuartal pertama, melambat dari pertumbuhan 2,3% pada kuartal keempat dan dibandingkan dengan 0,6% yang terlihat dalam jajak pendapat.
Investor khawatir kemerosotan dalam ekonomi China dapat sangat merusak pertumbuhan global dan permintaan untuk barang-barang ekspor utama Korea Selatan termasuk chip memori dan produk petrokimia.
Baca Juga: Korea Selatan beri pinjaman tambahan US$ 29,5 miliar untuk eksportir
Ekonomi Tiongkok -yang telah menghasilkan hampir sepertiga dari pertumbuhan global dalam beberapa tahun terakhir- mengalami kontraksi pertama sejak 1992.
Tekanan pada ekonomi Korea Selatan diperkirakan akan bertahan selama beberapa bulan mendatang, di mana hasil jajak pendapat Reuters memprediksi Produk Domestik Bruto Korsel akan menyusut 0,1% tahun ini. Sedangkan Dana Moneter Internasional (IMF) melihat kontraksi yang lebih besar yakni 1,2%.